Nasi bakar. Masakan Indonesia yang berkembang sekitar tahun 2000-an. Merupakan turunan dari nasi timbel.
Nasi bakar adalah nasi yang diberi bumbu dan lauk kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar. Aroma daun yang dibakar mengeluarkan bau harum yang khas.
Lauk yang terdapat dalam nasi bakar bermacam-macam. Ada ayam suwir pedas, ikan suwir pedas, teri pedas dan  lain-lain. Menariknya hampir semua lauk untuk isian nasi bakar tersebut diberi campuran daun kemangi.
Keharuman daun kemangi bercampur dengan harum daun pisang bakar menghasilkan aroma yang khas manakala nasi bakar tersebut dibuka. Menggugah selera untuk segera menyantapnya. Tak heran jika nasi bakar menjadi salah satu makanan yang digemari.
Aroma dan rasanya khas. Sangat pas untuk suguhan atau sebagai bekal perjalanan. Juga sebagai menu makan sehari-hari jika sedang malas memasak. Praktis.
Karena kepraktisan dan kekhasannya inilah nasi bakar kerap menjadi pilihan saya untuk menyuguhi tamu dan juga sebagai bekal perjalanan sebelum terjadinya pandemi.
Tamu adalah raja. Begitu pepatah yang sering kita dengar. Bagi saya memberi suguhan istimewa merupakan keharusan. Oleh karenanya saya pilih menu yang khas dan sebisa mungkin jarang dinikmati oleh si tamu.
Nah, menu pilihan saya adalah nasi bakar seperti ini. Apakah hanya sebatas itu saja? Tentu tidak. Sebelumnya si tamu disuguhi minuman dan camilan untuk teman berbincang-bincang. Pilihan camilannya pun saya pilih yang tak biasa. Yaitu pastel panada.
Kalau suguhan berupa pastel, risol atau tahu goreng kan sudah biasa. Nah, pastel panada termasuk suguhan yang tak biasa. Baik dari bahan kulit pastel panada tersebut maupun isiannya.
Biasanya untuk isian pastel panada berupa ikan suwir pedas, ayam suwir atau daging suwir. Dinikmati sambil menyeruput secangkir teh hangat nikmatnya bukan main.Â
Untuk mendapatkan menu istimewa semacam ini, tak perlu repot-repot memasaknya sendiri. Tinggal pesan secara online. Makanan siap diantar.Â