Hari ini tanggal 24 September 2020 merupakan hari jadi Kota Banjarmasin ke-494. Dan saya belum pernah ke sana. Jadi kapan Kau ijinkan aku ke sana Tuhan?Jika saja pertanyaan ini ditujukan padamu. Pasti sudah terlontar berbagai pertanyaan.Â
"Mau ngapain ke sana? Apa menariknya? Banjarmasin kan jauh?"
Untungnya saya bertanya pada Tuhan. Jadi tak ada satu pertanyaan pun yang terlontar. Meski begitu, saya percaya Tuhan sedang mempersiapkan jawaban atas pertanyaan saya tersebut.Â
Banjarmasin yang merupakan ibukota provinsi Kalimantan Selatan memang jauh. "Awang-awangen," kata ibu saya ketika diajak pergi ke sana oleh keluarga kawan karib.
Kok bukan saya yang diajak? Justru saya yang awalnya ditawari. Namun karena saat itu anak murid sedang ada ujian, tentu tak elok jika saya ijin tak masuk demi memuaskan hasrat jalan-jalan. Meski sesungguhnya sangat ingin sekali. Kapan lagi jalan-jalan ke sana?Â
Inilah yang namanya belum kodar. Artinya belum diijinkan oleh Tuhan. Oleh karenanya saya tawarkan ke ibu ajakan tersebut. Sebab ibu senang jalan-jalan juga. Ternyata jawabannya awang-awangen. Dari bahasa Jawa yang maksudnya ingin pergi tapi malas. Ya, sudah.Â
Beberapa waktu kemudian datang kembali tawaran serupa. Lagi-lagi saya tak bisa. Duh, sayang sekali ? Kata pepatah "Kesempatan tidak datang dua kali. Maka jangan sia-siakan."
Benar saja. Setelah tawaran kedua itu, tak ada lagi tawaran atau ajakan serupa sampai sekarang. Kasihan deh gue... hehehehe
Memangnya masih ada hasrat untuk jalan-jalan ke sana?
Tentu saja. Sampai kapan aku ora biso lali. Mengutip dari salah satu lirik lagu almarhum Didi Kempot. Ya, saya tidak akan bisa melupakan impian perjalanan ini. Berkunjung ke Kota Banjarmasin.
Kota Seribu Sungai yang hari jadinya jatuh pada tanggal 24 September 1526. Dijuluki sebagai Kota Seribu Sungai sebab ada sekitar 60 sungai yang membelah wilayah Banjarmasin. Seperti sungai Barito, sungai Martapura, sungai Kuin dan masih banyak lagi.