Teman ngeteh atau ngopi itu banyak macamnya. Bisa pisang goreng, pisang rebus, roti bakar dan masih banyak lagi.Â
Saya ingin bercerita tentang teman ngeteh kali ini. Yaitu bagelen, roti garing yang manis dan gurih. Yang ternyata pernah masuk rekor MURI lohKok bisa? Karena dari roti bagelen aneka warna terciptalah replika "Warak Ngendhog." Hewan rekaan yang menjadi simbol kerukunan etnis di Semarang.
Pada tahun 2015 dalam acara Fortune Baking Festival di Semarang, terciptalah sebuah karya berupa replika "Warak Ngendhog" yang terdiri dari susunan roti bagelen aneka warna.
Sekitar 2.450 roti bagelen yang digunakan untuk membuat replika "Warak Ngendhog" dengan tinggi 4 meter dan lebar 2 meter.
Apa itu "Warak Ngendhog"
Warak Ngendhog merupakan hewan rekaan yang menjadi simbol kerukunan etnis di Semarang. Â Kepalanya menyerupai naga, tubuhnya menyerupai unta dan kakinya menyerupai kaki kambing.
Kepalanya yang menyerupai naga melambangkan kebudayaan etnis Cina. Tubuhnya yang menyerupai unta melambangkan kebudayaan etnis Arab. Sedangkan kakinya yang menyerupai kaki kambing melambangkan kebudayaan etnis Jawa.
Bentuk asli Warak Ngendhog terbuat dari gabus tanaman mangrove. Sementara pada Fortune Baking Festival, replika Warak Ngendhog dibuat dari roti bagelen.
Roti Bagelen dan Sekelumit Kisah yang Menyertainya
Lalu apa sih roti bagelen itu? Roti bagelen itu sejenis roti yang teksturnya garing dan rasanya manis gurih. Sekilas roti bagelen terlihat keras. Tidak empuk seperti tekstur roti pada umumnya. Namun jika sudah dimakan terasa lembut.
Bentuk roti bagelen ada yang bulat, bulat lonjong dan ada yang persegi. Warnanya pun ada yang merah, cokelat dan kekuningan. Rasanya manis gurih.Â