Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Suara Hati Sobat Ambyar: "Selamat Jalan Mas Didi Kempot, Saya Sungguh Kelangan"

5 Mei 2020   12:21 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by you tube

Kematian itu sungguh tak terduga. Mengejutkan siapa saja yang mendengarnya. Hal ini yang saya rasakan pagi tadi. Sebuah pesan dari WhatsApp Grup mengabarkan tentang berita meninggalnya Didi Kempot. Saya terlogok. Benar-benar tak percaya.

"Loh, bukannya lo habis posting tentang Didi Kempot ya?"

"Kok bisa pas banget ya?"

Komentar yang muncul di WhatsApp Grup.

Ya, dini hari tadi tepat pukul 01.38 WIB saya posting di Instagram tentang kenangan dengan almarhum bapak saat mendengarkan lagu Didi Kempot.

Jauh sebelum beliau mendapat julukan "The God Father of Broken Heart" saya dan bapak menyukai lagu-lagu Didi Kempot.  Kalau sudah memutar lagu-lagu Didi Kempot, bisa sampai ketiduran. 

Lagu yang menjadi favorit kami berdua judulnya "Stasiun Balapan." Entah lah, rasanya lagu ini "dalem banget" liriknya. 

"Ning stasiun balapan. Rasane koyo wong kelangan"

Dini hari tadi saat terbangun dari tidur. Saya memutar lagu tersebut melalui channel YouTube. Saya nikmati tiap bait liriknya sambil mengenang sosok bapak yang telah tiada. 

Stasiun balapan merupakan lagu kenangan antara saya dengan bapak. Kami berdua kerap tanpa sengaja menyenandungkan lagu ini berbarengan. Kemudian ibu tiba-tiba datang nyletuk, " Anak sama bapak podo ae. Sing dinyanyiin lagu Didi Kempot. Koyo wong patah hati."

Kalau ibu ngegerendeng begitu, saya dan bapak hanya senyum-senyum saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun