Bisa lancar menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan adalah impian setiap umat muslim. Apalagi bisa berpuasa selama satu bulan penuh.Â
Tapi impian terkadang tinggal impian. Pada kenyataannya ada saja halangan yang menghadang. Apalagi kalau bukan urusan sakit.Penyakit yang paling umum dan banyak diderita orang adalah maag atau asam lambung. Bisa dibilang ini penyakit ringan. Tapi tak bisa dianggap enteng juga. Â
Kok gitu? Karena jika menyepelekan bisa berakibat fatal. Ini berdasarkan pengalaman salah satu keluarga di rumah yang memiliki riwayat sakit maag.
Awalnya ia baik-baik saja. Mungkin karena merasa baik-baik saja jadi santai saja mencicipi makanan yang sebenarnya tidak boleh ia makan. Karena ada maag tersebut.
"Enggak apa-apa sedikit aja sih," dalihnya.
Tapi, tak lama setelah itu perutnya merasa tak enak. Kemudian ia muntah-muntah tak karuan. Panik dong seisi rumah. Akhirnya segera diberi obat sakit maag. Hanya sebentar bisa beristirahat, tak lama muntah lagi.
Sempat terlintas untuk segera membawanya ke rumah sakit. Tapi ia tidak mau. Takut, situasinya sedang seperti ini. Apalagi menjelang bulan Ramadan. Khawatir tidak bisa ikut puasa karena harus dirawat.
Akhirnya saya usahakan memberinya obat tradisional. Yaitu air perasan kunyit biang yang dicampur dengan madu. Pokoknya supaya tidak muntah lagi. Agar perutnya bisa menerima cairan yang masuk. Juga makan makanan yang lembut. Kalau muntah terus dan tak bisa diisi makanan, bisa-bisa kehilangan cairan dan harus dirawat.
Sejak itu saya selalu menyimpan kunyit plus madu untuk berjaga-jaga. Terutama di bulan Ramadan seperti ini. Banyak makanan yang menggoda hati saat buka puasa tiba. Kalau kecentok lagi tinggal cekokin kunyit plus madu lagi. Beres deh. Sakitnya ambyar ibadah puasa lancar. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H