Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akibat Virus Corona, Jalan Raya Rasa Sirkuit

16 Maret 2020   05:00 Diperbarui: 16 Maret 2020   05:49 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by megapolitan.okezone

Pasca pemerintah mengumumkan penutupan beberapa tempat wisata sebagai upaya mengatasi virus corona. Lalu dilanjutkan dengan pengumuman meliburkan anak sekolah sampai 14 hari ke depan. Praktis aktivitas di luar rumah mulai terlihat sepi

Tak banyak orang berkegiatan di luar rumah. Paling hanya beberapa orang yang terlihat berada di jalanan. Barangkali ada urusan yang tidak bisa ditunda. Seperti halnya dengan saya.

Undangan acara launching sebuah marketplace sekaligus meliput kegiatan tersebut sudah saya setujui. Beberapa hari sebelum pengumuman pemerintah keluar. Ketika pengumuman pemerintah muncul, saya menanti kabar dari panitia pengundang. Apakah acara di cancel seperti event-event lain? Ataukah berjalan seperti jadwal yang tertera pada undangan?

Setelah lama menunggu tak ada kabar dari panitia, saya pun segera menanyakan kepastiannya. Ternyata acara tidak dicancel. Berjalan seperti tertera pada jadwal. Maka saya pun harus menjalankan kewajiban yang sudah disepakati.

Saya segera mengeluarkan si Betty. Kendaraan bermotor yang siap mengantar saya menuju lokasi acara di daerah Jakarta Barat. Dengan kekuatan penuh, saya segera memacu si Betty dari Tangerang ke Jakarta. Karena saya tidak ingin terlambat datang. Sebisa mungkin saya usahakan selalu on time jika datang ke sebuah acara.

Keluar dari rumah menuju jalan raya, saya sempat ragu melihat kondisi jalan. "Kok sepi sekali. Hanya satu atau dua kendaraan bermotor yang saya jumpai dalam sekian menit." Apa jangan-jangan ada pengumuman lain yang tidak saya dengar? Barangkali ada pengumuman larangan beroperasi bagi ojol atau bagi pengendara sepeda motor.

Namun saya terus saja memacu sepeda motor sampai tiba di jalan panjang untuk menuju jalan Daan Mogot. Namanya juga jalan panjang. Jadi jalan yang saya lalui lurus saja seperti jalan tak ada ujung. Kondisi jalan di sini pun sepi dan lengang. 

Saya pacu si Betty dengan kecepatan sedang. Sambil menengok ke arah belakang lewat kaca spion. Ternyata di belakang saya tak ada followernya. Alias tak terlihat ada kendaraan bermotor lain. Cukup lama kondisi seperti ini. Ketika terlihat satu kendaraan bermotor di belakang, tak lama kemudian sudah hilang lagi. Entah berbelok kemana. Mungkin hanya orang sekitar sana yang ada urusan keluar.

Dan hampir seperti itu perjalanan saya sampai mendekati tujuan. Bak rider motoGP yang melesat paling depan tak terkejar lawan. Sungguh, saya jadi merasa seperti mengendarai motor di lintasan sirkuit. Melaju sendirian tanpa lawan dan tanpa halangan.

Benar-benar hebat efek corona. Jalanan menjadi sepi dan lengang. Padahal akhir pekan loh. Di mana jalan-jalan yang saya lalui biasanya merupakan titik macet terparah. Dinikmati sajalah. Selalu ada berkah dibalik setiap musibah. Semoga kondisi seperti ini segera berlalu. Aktivitas kembali normal. Dan saya tak melaju sendirian di jalan.(EP) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun