Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia. Walau jalannya berliku-liku. (Kahlil Gibran)
Begitulah cinta. Penuh liku. Cinta terhadap apa pun itu. Termasuk cinta dengan dunia tulis-menulis.
Saya sadar bahwa menulis itu tidak mudah. Tetapi karena saya senang menulis. Maka saya berusaha untuk senantiasa bisa menulis dengan baik. Meski harus jatuh bangun memulainya.
Sebuah buku memotivasi saya untuk tidak mudah putus asa ketika menemui kendala. Pembangkit semangat diri saya manakala sedang down.
Menuangkan ide, gagasan, dan pengalaman melalui tulisan. Agar bermanfaat bagi orang lain. Itulah niat mulia dibalik keinginan saya menulis.
Valentino Rossi, Kompasiana dan Rasa ini
Memiliki blog pribadi salah satu upaya dalam mewujudkan niat tersebut. Berkegiatan dengan menggunakan blog dan yang terkait dengan blog.
Selanjutnya terbersit juga untuk memiliki akun di Kompasiana. Sebab saya kerap membaca menarik yang ada di Kompasiana.
Tentu menjadi kebanggaan tersendiri jika tulisan kita bisa ada di Kompasiana. Dibaca oleh orang-orang hebat yang sudah lebih dulu berkiprah di Kompasiana. Apalagi Kompasiana ada moderatornya. Jadi tulisan yang tayang di sana meski sepenuhnya tanggung jawab si penulis, namun sudah melalui proses moderasi. Sehingga isi tulisan pun tidak sembarangan. Bahkan ada yang mendapat label tulisan "pilihan" dan juga "artikel utama."
Proses membuat akun di Kompasiana segera saya lakukan mengikuti prosedur. Namun entah ada kesalahan di mana, saya selalu gagal setiap kali membuat akun. Kesal. Itu yang saya rasakan. Sehingga malas lagi untuk membuat akun. Putus asa menghampiri diri saya. Lupakan Kompasiana.