Perjalanan hari ketiga saya dalam rangka berburu 73 gapura di gang-gang perkampungan warga, dalam rangka menyemarakkan ulang tahun kemerdekaan Indonesia cukup menyenangkan kali ini. Karena ada sekitar 13 buah gapura yang saya jumpai dalam sehari ini.
Berawal dari niat untuk menyaksikan acara perlombaan tujuh belasan, karena kebetulan hari itu bertepatan dengan tanggal 17 Agustus. Maka saya sengaja keluar rumah untuk bersepeda meski hari libur. Ingin melihat perlombaan yang unik-unik.
Tak terasa perjalanan saya sudah jauh meninggalkan daerah tempat tinggal. Akhirnya diniatkan saja nyepedaan hari itu sekalian mencari gapura. Rupanya sulit saudara-saudara. Dari satu perkampungan yang terdiri dari 15 gang saja hanya satu yang menghias gangnya dengan gapura. Selebihnya hanya memasang umbul-umbul dan bendera merah putih.Â
Wow, sedemikian perhitungannyakah? Padahal hanya setahun sekali. Dan hanya sebatas partisipasi dalam rangka menyemarakkan HUT RI. Bagaimana jika hidup di zaman penjajahan, yang harus merebut kemerdekaan dengan mengangkat senjata. Mempertaruhkan nyawa untuk bisa mengibarkan sang merah putih di bumi Pertiwi?
Di mana rasa nasionalisme Anda Bung? Saya hanya menggelengkan kepala. Semoga orang-orang seperti itu hanya segelintir saja. Dalam hati bertanya-tanya. "Apakah pemikiran seperti ini yang ada disebagian besar masyarakat kita saat ini? Sehingga semarak kemerdekaan yang saya lihat dan rasakan sekarang ini tidak seperti zaman saya kecil. Begitu meriah, begitu dinantikan dan begitu antusias para warga dalam menghias gang-gang tempat tinggalnya. Seolah ingin terlihat paling menarik.'
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H