Asma Nadia. Salah satu penulis kenamaan Indonesia yang karya-karyanya selaku best seller. Beberapa novelnya bahkan sudah diangkat ke layar lebar. Seperti Assalamualaikum Beijing, Bukan Cinta Laki-laki Biasa dan Surga yang Tak dirindukan.Â
Membaca buku-buku karya Asma Nadia tentu saja membuat saya tertarik untuk mengetahui sosok penulis ini lebih jauh. Dari kisah perjalanan hidupnya sebelum hingga menjadi penulis  besar seperti ini, ternyata begitu menginspirasi. Siapa sangka Asma Nadia yang pernah bersekolah di SMA Budi Utomo, Jakarta dan sudah berkeliling ke 65 negara dulunya tinggal di dekat rel kereta api. Tak ada tempat layak untuk bermain seperti anak-anak jaman sekarang. Buku merupakan barang langka dan sulit didapat sebagai penunjang hobinya dalam membaca. Jika kemudian ia bisa menjadi seperti sekarang ini, tentu patut disimak lebih jauh kisah hidupnya. Sebagai energi baik untuk kehidupan kita.
Asma Nadia dan Masa Lalu
Terlahir dengan nama asli Asmarani Rosalba, Asma Nadia yang kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 ini saat kecil kerap sakit-sakitan. Kondisi fisiknya tidaklah sekuat kakak dan adiknya. Tapi sejak dulu menulis merupakan obsesi terbesarnya dalam hidup. Jadi meski dalam kondisi sakit sekali pun ia senantiasa menulis, menulis dan menulis.Â
Semangatnya dalam menulis akhirnya berbuah hasil. Ketika pada tahun 1994-1995 tulisannya memenangi Lomba Cerpen Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Majalah Annida, sebagai Juara I LMCPI.Â
Sebagaimana gadis muda pada umunya yang memiliki cita-cita dan impian, Asma Nadia muda pun selepas SMA melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun lagi-lagi karena kondisi fisik yang lemah, ia pun kerap jatuh sakit hingga berbulan-bulan. Akhirnya dengan berat hati ia pun harus rela keluar dari IPB. Berhenti kuliah ketika sedang semangat-semangatnya menimba ilmu. Sejak itu ia konsen menekuni dunia tulis-menulis.
Asma Nadia Kini
Buah dari kerja kerasnya dalam menggeluti dunia tulis menulis, sejumlah karya pun ia hasilkan. Seperti:
- Catatan Hati Bunda
- Catatan Hati Seorang Istri
- Jangan Jadi Muslimah Nyebelin