Maka begitulah. Saya menjalani hari-hari terakhir puasa dengan perasaan cemas. Menunggu telpon dan sms darinya seperti menunggu lotre. Akankah kemenangan berpihak pada saya? Sampai akhirnya...."Jemput aku dibandara sore nanti ya? Aku akan datang."
Jantung siapa yang enggak mau copot? Kali ini karena senang. Tidak menyangka dia mau datang dalam kondisi yang cukup sulit. Seandainya saya yang diposisi dia, apakah saya akan seberani dia? Entahlah.Â
Jadilah lebaran itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi saya. Mendapat hadiah berupa kedatangan si dia. Dan sebaris kalimat yang diucapkannya dengan mantap, memohon pada ibu untuk menjadikan saya istrinya. Maka dengan mantap pula saya membalas permohonannya. "Ijinkan saya menikah dengannya, Bu." (EP)
Kenangan, lebaran 2014Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H