Pak Paijo cuma nelayan tradisional. Dia tidak paham mekanisme APBN dibuat, dan tidak tau bagaimana hubungan antara minyak indonesia dengan minyak dunia. Pak Paijo hanya tau jika harga BBM naik, dia harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli solar dan harga kebutuhan pokok akan naik. BLT 150 ribu hanya bisa digunakan untuk membeli solar untuk sekali melaut, hanya untuk satu minggu. Bagaimana dengan minggu-minggu selanjutnya? Pak Paijo masih bingung. Mengurangi hari melaut tentu akan mengurangi hasil tangkapannya. Ketika hasil tangkapannya hendak dijual tentu harganya ikut naik, pembelipun mulai menurun. Alhasil Pak Paijo mengalami penurunan pendapatan. Mau tak mau Pak Paijo mencari tambahan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akibatnya waktu berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang. Padaha anaknya yang masih dalam tahap tumbuh kembang membutuhkan perhatian dari sang ayah. Pak paijo kembali teringat, anak pertamanya sudah memasuki usia 6 tahun merengek ingin sekolah. Pak Paijo cuma bisa memegang kepala, dan berharap Tuhan masih bersamannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H