Mohon tunggu...
daniels stephanus
daniels stephanus Mohon Tunggu... Administrasi - guru

Hanya manusia biasa yang suka mendengarkan dan mendendangkan lagu beraliran Power and Speed Metal, penyuka kegiatan petualangan seperti camping, trekking, rafting, dan offroading, serta beraktvitas sosial untuk mendorong transformasi sosial menuju Rakyat Berdaulat dan Merdeka....!!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis, Industrialisasi dan Pembangunan Bukan Sekedar Mengeruk Keuntungan

23 Desember 2015   13:31 Diperbarui: 23 Desember 2015   13:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BISNIS, INDUSTRIALISASI, DAN PEMBANGUNAN  BUKAN SEKEDAR MENGERUK KEUNTUNGAN:

Analisis Triple Bottom Line Pada Kasus Pembangunan Pabrik Semen di Pegunungan Kendeng

Diskusi Mahasiswa Progresif, Universitas Ma Chung, 22 Mei 2015

Daniel S. Stephanus (@danielstephanus  & daniels.stephanus@gmail.com)

Aktivitas dan pembangunan ekonomi baik dalam bentuk ekonomi mikro seperti aktivitas bisnis dalam berbagai skala maupun ekonomi makro dalam bentuk industrialisasi dan kebijakan pembangunan tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau kemakmuran dalam bentuk materi yang sebanyak-banyaknya. Elkinton (1997) mengemukan sebuah pemikiran bahwa aktivitas ekonomi haruslah memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu people (manusia), planet (alam atau lingkungan), dan profit (keuntungan).  Aktivitas ekonomi, khususnya industrialisasi yang hanya memperhatikan aspek profit semata tanpa mengindahkan aspek people and planet bukanlah aktivitas ekonomi yang berkesinambungan tetapi merupakan aktivitas eksploitasi (manusia dan alam) untuk memperoleh keuntungan (sebesar-besarnya) dalam jangka pendek.

Pembangunan Pabrik Semen di Pegunungan Kendeng Jawa Tengah, menimbulkan polemic tersendiri.  Ancaman kehancuran alam dan potensi pemcemaran lingkungan akan menganggu keseimbangan alam.  Bukan hanya itu, ribuan manusia yang mengantungkan hidup dari tanah dan air Pegunungan Kendeng akan terancam tergusur bahkan terusir dari tanah kelahirannya. Sebuah ancaman bagi manusia dan alam yang kentara di depan mata atas nama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.  Mendahulukan kepentingan ekonomi jangka pendek dengan menghancurkan kemanusiaan dan lestarinya alam.  Pegungungan Kendeng dan Anak-Anak Kendeng laksana menjadi tumbal untuk pembangunan di tempat-tempat lain.

PENGANTAR

Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997. Melalui bukunya yang berjudul “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”, Elkington mengembangkan konsep Triple Bottom Line dalam istilah economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah memerhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). 

Aspek-aspek yang terdapat dalam Triple Bottom Line adalah sebagai berikut (Wibisono, 2007).

  1. People

Masyarakat di sekitar perusahaan adalah salah satu stakeholder penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Dukungan dari masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan sehingga perusahaan akan selalu berupaya untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Operasi perusahaan berpotensi memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, sehingga perusahaan perlu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Secara ringkas, jika perusahaan ingin tetap mempertahankan usahanya, perusahaan juga harus menyertakan tanggung jawab yang bersifat sosial.

  1. Planet

Selain aspek people, perusahaan juga harus memperhatikan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Karena keuntungan merupakan inti dari dunia bisnis, kerapkali sebagian besar perusahaan tidak terlalu memperhatikan hal yang berhubungan dengan lingkungan, karena tidak ada keuntungan langsung di dalamnya. Dengan melestarikan lingkungan, perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih, terutama dari sisi kenyamanan dan ketersediaan sumber daya yang menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

  1. Profit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun