Keluarga merupakan pendidik yang pertama dan utama serta memiliki peranan yang strategis. Keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa dipungkiri.Â
Berbagai studi menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam pendidikan dapat meningkatkan prestasi belajar anak. Selain prestasi belajar, penumbuhan karakter juga membutuhkan peran keluarga. Kerjasama dan keselarasan antara pendidikan yang dilakukan di satuan pendidikan dan di lingkungan keluarga merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Suatu keberhasilan di dunia pendidikan semakin ideal jika sinergisitas terus diperkuat antara sekolah dan masyarakat, keterlibatan semua unsur tersebut diharapkan dari satuan pendidikan sebagai motor penggerak, Pada prinsip ideal nya sebuah ekosistem pendidikan perlu terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan didalam masyarakat.
Pendidikan bagi orang tua Bentuk kemitraan ini ingin membantu orang tua/wali dalam membangun kesadaran akan pendidikan anak, termasuk di antaranya adalah dengan mengembangkan lingkungan belajar di rumah yang kondusif (aman, nyaman dan menyenangkan).Â
Pendidikan orang tua ini bisa berupa kelas orang tua/wali yang dilakukan rutin oleh sekolah atau masyarakat (komite sekolah, organisasi mitra dan komponen masyarakat lain). Kelas ini diharapkan dapat membantu orang tua/wali untuk:
- a. memperoleh pemahaman yang benar tentang kondisi anak dan upaya-upaya yang dapat dilakukan;
b. meningkatkan peran positif dan tanggung jawab sebagai orang tua/wali dalam mengatasi permasalahan anak; dan
c. meningkatkan kerjasama yang lebih harmonis antara orang tua/ wali dan sekolah dalam membantu permasalahan anak.
Pendidikan Bagi Orang Tua dari Kemdikbud
Orang tua di rumah dalam sebuah keluarga adalah pendidik yang hebat sebenarnya jika memang pola asuh yang diberikan pada anak-anaknya tepat, ironisnya juga yang paling tak tersiapkan dalam pendidikan dalam tanda kutip tentang bimbingan dan pembinaan keluarga nya.Â
Bentuk nyata, mereka harus mencari sendiri informasi dan pengetahuan tentang bagaimana menumbuhkan dan mendukung pendidikan anak-anak mereka dalam kondisi positif, hal ini akan jadi masalah lain jika orang tua dalam keluarga tersebut hanya sibuk mencari nafkah sehingga tanggung jawab vital yang dimiliki nya untuk mendidik anak-anak nya dengan baik dan benar malah terabaikan, Situasi seperti ini disebut miss educated.
Kadang-kadang hal demikian ini oleh orangtuanya tidak disadari, jadi tidak disengaja. Orang tua berbuat demikian mungkin karena tidak tahu, yaitu tidak tahu bagaimana mendidik anaknya dan tahu tetapi situasi memaksa demikian, mungkin karena terlalu sibuk. Oleh karena itu, untuk menjadi orang tua dituntut syarat-syarat tertentu agar anak-anaknya berkembang dengan baik.Â
Jika suatu keluarga dikaruniai seorang anak, maka pada pundak orangtua itulah dibebankan usaha bagaimana agar anak-anaknya berkembang dengan baik. Jadi anak tidak diterima begitu saja, diberi makan dan pakaian tetapi diusahakan agar anak mampu berkembang dengan baik.
Sebagai unsur dalam ekosistem yang terdekat dengan anak, keluarga mempunyai banyak kesempatan melalui interaksi dan komunikasi sehari-hari. Bentuk dan cara-cara interaksi dengan anak di dalam keluarga akan memengaruhi pertumbuhan karakter anak.Â