Mohon tunggu...
Pendekar Kahayan
Pendekar Kahayan Mohon Tunggu... -

Sampurasun....pengen belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kebiasaan yang Membuat Bencana

31 Juli 2011   05:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Asap asap asap di bumi Kalteng....

Heran saya jadinya,,kenapa kebiasaan masyarakat di kalteng khususnya hobi banget mebuka lahan dengan di bakar, di areal bergambut lagi..waduuuuhh..alhasil polusi dimana2..mudah2an aj pas waktunya MUDIK LEBARAN asap berkurang.

Menurut sejarah dan bincang-bincang dengan orang lokal (krena saya org pendatang) kebiasaan membuka lahan itu memang sudah terjadi dari jaman nenek moyangnya dulu,, dan kebiasaan itu masih terjadi sampai saat ini.

Memang  membutuhkan banyak tenaga biaya dan waktu kalo di lasanakan secara manual (ditebas) tp itu lebih baik menurut saya dari pada di bakar..karena dengan dibakar malahan dapat merugikan semuanya (asap yang tebal, kadang sampai berhari2 masih pekat hanya turun hujan lah bisanya yang dapat menghilangkan asap dan kita pun kembali bisa melihat langit yg indah nan cerah)....Kemarin saja di jalan Palangkaraya-Kasongan Km 60 an...padahal udah 3 hari itu asap keluar terus (akibat bakar lahan dan berujung kepada kebakaran gambut)  dari lahan masyarakat yg dibakar sampai - sampai kemarin sore banyak aparat polisi dan pemadam yang ikut memadamkan kebakaran lahan....hufh orang yg punya lahan mah sepertinya cuek2 aj ( heran jadinya, kenapa ga di tangkap aj gt ).

padahal aturan PEMDA setempat sudah ada dan jelas tentang pembukaan lahan tanpa membakar...Tapi buktinya masih banyak aj yg membakar lahan dan setelah di bakar di tinggalnya...hufh "kebiasaan yang kurang terpuji"...

Mudah2an aj lah,, dapat pemimpin yg tegas dalam menegakkan hukum...dan kebakaran lahan tiap tahun dapat di kurangi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun