Food Estate di Papua, Program Strategis Nasional Pemerintah Indonesia, Bukan Proyek Swasta!

Program Pengembangan Food Estate atau proyek lumbung pangan di Papua merupakan Program Strategis Nasional Pemerintah Indonesia dan bukan merupakan program investasi dari proyek swasta. Program Pengembangan Food estate ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mengoptimalkan potensi lahan di wilayah Papua. 

Dalam program ini, pemerintah berfokus pada pengembangan kawasan pertanian berskala besar yang memadukan berbagai komoditas pangan, mulai dari padi, jagung, sagu, hingga tanaman hortikultura. Papua, dengan kekayaan alam dan kesuburan tanahnya, dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional di masa depan.

Akan tetapi program ini masih mendapat kritik dan penolakan dari berbagai kalangan baik dari masyarakat papua itu sendiri maupun dari pihak pencinta lingkungan karena dinilai dapat meningkatkan risiko deforestasi dan mengakibatkan kerusakan ekologi. Selain itu, rencana ini dapat merampas hak masyarakat adat untuk mengelola lahan-lahan hutan sebagai sumber penghidupan mereka. 

Tentunya kritik dan penolakan dari berbagai kalangan tersebut merupakan pandangan yang salah terhadap program pengembangan Food Estate. Hal penting yang harus dipahami adalah bahwa program pengembangan Food Estate di Papua ini tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga dirancang untuk selaras dengan budaya lokal, keberlanjutan lingkungan, dan hak-hak masyarakat adat Papua.

Dalam pandangan Pemerintah Indonesia, Program strategis nasional pengembangan Food Estate yang dilakukan di beberapa wilayah di Papua memiliki beberapa manfaat. Pemerintah Indonesia melihat Papua memiliki potensi yang luar biasa sumber daya pertaniannya. Lahannya luas dan datar, subur, airnya juga melimpah, cuaca juga sangat mendukung untuk budi daya pertanian sepanjang tahun.   

Program pengembangan Food Estate di Papua bisa menjadi sarana untuk memberdayakan masyarakat adat melalui pemberian akses yang lebih luas terhadap teknologi pertanian modern, pelatihan, dan dukungan pemerintah. 

Pemerintah menyadari betapa pentingnya menghormati hak-hak masyarakat adat atas tanah mereka, dan oleh karena itu, setiap proses perencanaan dan pelaksanaan food estate diupayakan melalui pendekatan yang partisipatif. Masyarakat lokal diajak berdialog dan dilibatkan secara langsung dalam pengambilan keputusan. 

Dengan demikian, lahan yang digunakan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal, sehingga budaya masyarakat tidak akan terancam.

Terkait dengan Isu deforestasi bahwa fakta yang sebenarnya terhadap Program pengembangan Food Estate di Papua ini dirancang dengan mempertimbangkan kelestarian alam Papua. Program ini tidak bertujuan merusak hutan, tetapi justru memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini belum tergarap secara maksimal, sehingga tidak ada praktik deforestasi yang merugikan lingkungan. Selain itu, teknologi pertanian ramah lingkungan akan diterapkan untuk menjaga ekosistem alam tetap lestari. Dengan pendekatan ini, Papua dapat mempertahankan kekayaan alamnya sekaligus menjadi produsen pangan yang andal.

Selain itu, pengembangan Food Estate juga membawa manfaat jangka panjang berupa infrastruktur yang lebih baik, seperti akses jalan, sistem irigasi, hingga fasilitas pengolahan hasil tani yang akan mempermudah distribusi. 

Hal ini tidak hanya mendukung pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi lain seperti perdagangan dan jasa yang bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga memastikan masyarakat Papua mendapatkan manfaat nyata dari program ini, termasuk peningkatan pendapatan dan kualitas hidup.