Mohon tunggu...
Deni Kurniawan
Deni Kurniawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

saya senang menulis tentang artikel politik, agama, ekonomi, keamanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Sesungguhnya Kedatangan Paus Fransiskus

4 September 2024   16:19 Diperbarui: 4 September 2024   16:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia merupakan cerminan nyata dari harmoni di tengah keberagaman, sebuah negeri yang berdiri kokoh di atas fondasi Bhinneka Tunggal Ika. Terdapat beberapa agama yang saat ini berkembang di Indonesia seperti islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, serta kepercayaan-kepercayaan lokal yang masih dijunjung tinggi oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Keberagaman agama di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa ini. Didalam Pancasila dengan sila pertamanya "Ketuhanan Yang Maha Esa," menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menghormati dan mengakui keberadaan berbagai agama, serta memberikan kebebasan kepada setiap warga negaranya untuk memeluk dan menjalankan keyakinan masing-masing.

Keberhasilan Indonesia dalam menjaga toleransi beragama adalah pencapaian yang luar biasa, mencerminkan kekuatan dan ketahanan sebuah bangsa yang mengutamakan persatuan di tengah keberagaman. Indonesia dengan populasi yang terdiri dari berbagai agama dan keyakinan, telah menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam membangun dan memelihara kerukunan antar umat beragama. Di dunia Internasional, Indonesia sering dipuji karena kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai agama dan kepercayaan dalam struktur sosial dan politiknya. Para pengamat internasional melihat Indonesia sebagai contoh nyata dari bagaimana masyarakat multikultural dapat hidup berdampingan dalam damai, meskipun dengan tantangan-tantangan yang ada.

Kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan ke Indonesia merupakan suatu kepercayaan dan penghargaan dunia Internasional khususnya Negara Vatikan terhadap Indonesia dalam menjaga keberagaman agama di Indonesia sebagai cermin keberhasilan dalam mengelola pluralitas di sebuah negara besar dan beragam. Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah dalam rangka melakukan perjalanan apostolik atau perjalanan kerasulan dan sebagai bentuk menghargai kebebasan beragama, terutama bagi umat Katolik di Indonesia.

Paus Fransiskus bukanlah sosok politik melainkan figur moral dan tokoh keagamaan bagi umat Katolik diseluruh dunia. Didalam kunjungan ke Indonesia, Paus Fransiskus berkeinginan secara langsung untuk melihat Indonesia sebagai negara yang hidup dengan keberagaman umat beragama dan membangun hubungan baik dengan negara mayoritas Muslim serta untuk memecah ketegangan antara Kekristenan dan Islam. Ketegangan antara Islam dan Kristen yang tak berkesudahan kerap kali memicu konflik kemanusiaan di berbagai belahan dunia, salah satunya sentimen anti-imigran. Paus Fransiskus ingin membuka jalan hubungan yang baru, yang tidak defensif, karena jika dilihat contoh sentimen anti-imigran di Eropa, retorika anti-imigran itu kerap berhubungan dengan retorika anti-Muslim.

Oleh karena itulah kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan suatu kegiatan murni keagamaan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan spiritual antara Gereja Katolik dan umat di Indonesia, serta menyebarluaskan pesan-pesan perdamaian, cinta kasih, dan persatuan. Selama kunjungannya, Paus Fransiskus fokus pada dialog antarumat beragama, mendalami kehidupan komunitas, dan memberikan dorongan moral bagi umat Katolik di tanah air. Dengan demikian, kunjungan ini tidak melibatkan agenda politik atau kepentingan lain, melainkan merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap komunitas keagamaan serta upaya untuk mempromosikan kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat yang beragam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun