Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Â teungku dirundeng meulaboh. Bermula atas usaha para ulama dan masyarakat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten aceh barat. Merintis atas berdirinya suatu yayasan pendidikan pada tahun 1983 yang sasaran utamanya mendirikan perguruan tinggi swasta.Â
Pada tahun 2003 terjadi perubahan status menjadi sekolah tinggi agama islam (STAI) teungku dirundeng dengan dibuka dua prodi baru yaitu prodi muamalah dan prodi komunikasi dan penyiaran islam pada tanggal 17 april 2003 dengan memiliki 9 program studi.Â
Pada tahun 2014 STAI teungku dirundeng meulaboh dibawah pimpinan Dr. H. syamsuar M. ag  yaitu bekerja sama dengan pemerintah kabupaten aceh barat bupati H. T. Alaidinsyah dan wakil nya atas perubahan status PTAIS menjadi PTAIN sekolah tinggi agama islam negeri (STAIN) teungku dirundeng meulaboh resmi menjadi STAIN.Â
Setelah beberapa tahun kemudian pergantian rektor pun akan terjadi. Yang dulunya dr. H. Syamsuar M.ag diganti dengan Dr. Inayatillah yang dilantik oleh mentri agama republik indonesia dan resmi menjadi rektor atas jabatannya.Â
Melihat perkembangan proses pendidikan yang terjadi di STAIN. Maka upaya peningkatan status menjadi IAIN yang sedang dilakukan oleh pihak kampus dibutuhkan proses yang lama. Dengan merupakan ekspresi dari semangat yang tumbuh dari warga kampus yaitu untuk mengembangkan sebuah cita-cita luhur dan besar. Yang pada umumnya disandang oleh umat islam. Yaitu agar memiliki lembaga pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan ideal Sebagaimana dicita-citakan. Niat merubah STAIN menjadi IAIN tidak ditempuh dengan mudah dilalui dengan kerja keras, melelahkan serta menyita waktu yang lama.Â
Setelah beberapa bulan kemudian STAIN teungku dirundeng meulaboh yang dulu nya di gampa sekarang berpindah ke alue penyareng ke kampus baru yang layak dan megah.Â
Dengan semangatnya seorang rektor ibu Dr. Inayatillah ia berharap kedepannya dengan adanya kepastian alih status STAIN ke IAIN dapat dijadikan semangat seluruh sevilitas akademik untuk terus menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian islam bersifat universal yang serba mencakup dan berlaku bagi setiap orang, Setiap tempat dan setiap waktu dalam keseluruhan perjalanan hidup manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H