Tak ada yang berkeinginan
Tak ada yang yang membayangkan
Hidup penuh dengan resiko
Jalan hidup yang penuh dengan jalan bertepi
Lahir dalam wujud sempurna
Namun dicampakkan karena sesuatu…..
Tak menyerah dan putus asa, membuktikan untuk kesempurnaan
Pesan singkat dari tulisan yang berarti suci banginya. Terlahir dalam keadaan sempurna, membuat semua yang melihatnya bangga. Anak emas tersebut tumbuh dengan keadaan normal sampai status pertengahan balita menemuinya. Lepas status pertengahan balita, anak emas tersebut muncul tanda – tanda perbedaan. Tanda – tanda yang menjadikannya harus diistimewakan. Mereka tak melihat jelas apa yang dirasakannya, mereka selalu membiarkan dan membedakan kehidupan yang lebih terhadapnya. Mereka tak berharap anak emas ini terlahirkan.
Tanda – tanda perbedaan kian memuncak ketika sang anak emas memasuki kelas pertamanya di Indonesia. Ia dilahirkan sebagai anak bungsu dari 7 bersaudara. Ia merasa sulit untuk membaca dan mentransfer data yang diberikan dari para gurunya. Ia merasa bingung apa yang terjadinya padanya. Ia merasakan dampak dari sebuah perlakuan yang dirasakan.
Setiap hari anak emas tersebut mencari apa yang ada dalam dirinya. Ia habiskan hidupnya dengan mencoba membaca bacaan internasional di kuil gubuk indahnya. Ia ditelantarkan oleh keluarganya, karena 6 saudara yang lain telah memenuhi kesempurnaan yang diinginkan keluarganya.
Sang anak emas tidak pernah mendapatkan pengajaran keluarga yang sempurna, sang anak sulit untuk berinteraksi layak sempurna dengan keluarga. Namun sang kakak ke enam melihat hal yang berbeda terhadap sang adik ( anak emas ). Sang kakak mencoba menaruh kasih lebih terhadap sang adik. Karena sang adik sulit mentransfer data yang diberikan, ia mengira sang kakak menambah beban hidunya.
Merasa dalam keluarga tak mendapatkan kebahagiaan serta dalam sekolah tak mendapatkan pencerahan. Ia mencoba pergi ke tempat yang dalam angan – angannya selalu terbayang yakni danau seni. Ia menggambarkan danau seni dapat mentransfer data yang diharapakan. Ia terus mencari setiap tak mengenal lelah meskipun ia tetap tinggal di kuil gubuk indahnya.
Tepat hari ke - 5000 ia dilahirkan, ia menemukan sebuah buku yang tertanam dalam sebuah pohon besar. Buku itu tertuliskan” hidup penuh dengan perbedaan, namun kau memiliki perbedaan “. Ia bisa membaca tulisan buku tersebut, buku tersebut tertulis dalam bahasa orang difabel. Ia semakin hari terus membaca buku tersebut di danau seni tersebut. Tepat pada halaman 700 terdapat tulisan “ jika kau tak bisa dan sulit mentransfer data, kau tercipta dalam dunia seni .” kata tersebut membuat ia mencari apa makna dari kata tersebut.
Suatu hari ia datang dalam acara pameran kota yang ramai, ia melihat banyak seni – seni yang yang dipamerkan. Ia memerhatikan semua seni yang dianggap keren.
Saat kembali pulang ia memikirkan apa yang ia lihat dan kunjungi tadi, ia mulai mengasah bakat yang sangat terpendam yakni melukis. Setiap hari ia habiskan waktunya dengan melukis. Suatu ketika semua isi kuil gubuk indah melihat lukisan – lukisan sang anak emas. Lukisan – luisan tersebut berisikan sebuah tulisan – tulisan difabel yang diartikan dalam bentuk gambar.
Sang kakak yang tepat diatasnya dalam urutan anaknya menaruh perhatian lebih terhadapnya. Ia mengambil salah satu lukisan adiknya tersebut. Lukisan tersebut dibawa dalam sebuah panti kebahasaan. Seorang panti tersebut mengatakan dan menerjemahkan kata – kata dalam tulisan tersebut.
“ Aku bingung terhadap diri ini, semua keluarga tidak mengerti apa yang ada dalam hidup ini. Terdapat perbedaan yang tertanam dalam diri ini. Aku sulit untuk menerjemahkan tulisan umum dan sulit menangkapnya. Aku mencoba berusaha berkata pada keluarga namun mereka tak mengerti.”
Setelah mendengar perkataan yang dikatakan sang panti tersebut membuat sang kakak harus merubah segalanya. Ia mencoba menjelaskan arti tulisan tersebut kepada keluarga akhirnya mereka mengerti.
Tepat pada hari 7000 ia dilahirkan, sang anak emas dikejutkan dengan kasih sayang yang luar biasa semua keluarga. Selain itu sang kakak membuat tulisan yang ditulis dalam sebuah bahasa difabel yang berarti. “ Kakak dan semua yang ada disini sayang kepada adik, kakak bingung akan kesulitan adik untuk menerjemahkan perkataan dan tulisan umum. Semua disini bangga akan pembuktian adik. Semua dyang ada disini tidak pernah membeci, ketidak sempurnaan adik telah membuat kesempurnaan yang seseungguhnya. Kini dan seterusnya adik jantung kesabaran dan kesempurnaan keluarga.”
Perasaan sedih dan senang tak bisa dibendung lagi. Semua menatap wajah sang anak emas, haru tangis keluar dari mata sempurna anak emas tersebut. Kini dan selamanya ia menjadi sempurna yang abadi dalam ketidak sempurnaan yang ia miliki.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI