Hidup bersih, nyaman dan bebas asap rokok adalah keinginan semua orang. Sungguh menyenangkan apabila dunia ini bebas asap rokok. Kita dapat menikmati aktivitas/kegiatan yang sebelumnya tercemar oleh asap rokok dari teman, pacar atau dari keluarga kita dengan nyaman. Namun pada kenyataannya kini malah semakin banyak orang yang dengan sengaja menghisap gas produksi pembakaran rokok ke dalam paru-paru mereka.
Terutama pada remaja masa kini, kini sering kita jumpai remaja dibawah umur yang mulai merokok. Padahal masa remaja merupakan masa dimana seseorang mencari jati diri mereka yang sebenarnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, pola perilaku, dan juga dipenuhi dengan masalah-masalah. Oleh karena itu, remaja sangat rentan sekali untuk mencoba hal-hal baru yang mereka anggap biasa saja, tetapi sebenarnya itu adalah hal negatif. Seperti halnya merokok.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya serta prestasi belajarnya. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar yang kondisi emosinya tidak stabil sehingga membuat mereka melakukan segala hal untuk melampiaskan emosinya. Awalnya mereka hanya ikut-ikutan teman-temannya. Tapi ada juga sebagian pelajar yang menganggap kalau orang merokok itu laki-laki jantan dan akan terlihat keren. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan remaja, masyarakat dan kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahaya dan dampak buruk yang akan terjadi.
Kebiasaan merokok orang-orang sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari sesak nafas, jantung hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Untuk itu marilah kita bersama-sama secara aktif ikut dalam mengkampanyekan gerakan “Hidup Bersih, dan nyaman bebas asap Rokok”, tentunya bukan hanya kita saja, pemerintah seharusnya juga harus ketat dalam memberikan izin jual beli rokok. Dengan dunia bebas asap rokok, maka akan tercipta generasi-generasi yang menyehatkan dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H