Mengenal Makna dan Sasaran Penelitian Sosiologi Sastra
A. Arti Sosiologi Sastra
1. Rasionalisasi sosiologi sastra
Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif.. Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tak lepas dari akar masyarakatnya.Â
Dengan demikian, meskipun sosiologi dan sastra adalah dua hal yang berbeda namun dapat saling melengkapi. Itulah sebabnya penelitian sosiologi sastra lebih banyak memperbincangkan hubungan antara pengarang dengan kehidupan sosialnya. Hal penting dalam sosiologi sastra adalah konsep cermin (mirror).Â
Dalam kaitan ini, sastra dianggap sebagai mimesis (tiruan) masyarakat. Kendati demikian, sastra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau khalayan dari kenyataan.
2. Perspektif Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia. Karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi.Â
Perjuangan tersebut menurut Goldmann (1981: 11) memiliki tiga ciri dasar, yaitu: (1) kecenderungan manusia untuk mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungan, (2) kecenderungan terhadap koherensi dalam proses perstrukturan yang global, dan (3) dengan sendirinya ia mempunyai sifat dinamik serta kecenderungan untuk merubah stuktur walaupun manusia menjadi bagian struktur tersebut.
Pada prinsipnya, menurut Laurenson dan swingewood (1971) terdapat tiga perspektif berkaitan dengan sosiologi sastra, yaitu: (1) penelitian yang memandang karya sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya merupakan refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan, (2) penelitian yang mengungkap sastra sebagai cermin situasi sosial penulisnya, dan (3) penelitian yang menangkap sastra sebagai manifestasi peristiwa sejarah dan keadaan sosial budaya.
Sosiologi sastra dapat meneliti sastra sekurang-kurangnya melalui tiga perspektif. (1) perspektif teks sastra, artinya peneliti menganalisis sebagai sebuah refleksi kehidupan masyarakat dan sebaliknya. (2) perspektif biografis, yaitu peneliti menganalisis pengarang. (3) perspektif reseptif, yaitu peneliti menganalisis penerimaan masyarakat terhadap teks sastra.