Religiositas berkaitan dengan kebebasan orang untuk menjaga kualitas keberagamaannya dilihat dari dimensinya yang paling dalam dan personal yang biasanya di luar kategori-kategori ajaran agama.Â
Religiositas pada dasarnya bersifat mengatasi atau lebih dalam daripada agama yang tampak, formal, dan resmi karena ia tidak bekerja dalam pengertian-pengertian (otak), tetapi dalam pengalaman dan penghayatan yang mendahului analisi dan konseptualisasi.Â
Religiositas sesungguhnya merupakan suatu sikap atau tindakan manusia yang dilakukan secara terus menerus dalam upaya mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan aspek eksistensialnya. (Mangunwijaya, 1982:11-12, 16).Â
Religiositas lebih menunjuk ke suatu pengalaman, yaitu, pengalam religius atau nilai-nilai religius sehingga yang muncul adalah rasa rindu, rasa ingin bersatu, dan rasa ingin berada bersama dengan sesuatu yang abstrak (Najib, 1992:213).
Nilai-nilai Harmony in Diversity menjadikan instansi pendidikan sebagai pengenalan dalam hidup yang beraturan, baik dalam masyarakat, berbangsa, atau bernegara.Â
Untuk itu, jalan kehidupan yang diberikan Tuhan dalam beragama, bisa kita jaga dengan sangat baik. Bersikap toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan harus dimiliki oleh setiap orang.Â
Yuk, kita terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! Jadikan perbedaan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan dan ibadah sebagai manusia, makhluk sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H