Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harmony in Diversity: Hidup Berdampingan Penuh Kedamaian

19 Januari 2022   09:37 Diperbarui: 19 Januari 2022   09:38 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Religiositas berkaitan dengan kebebasan orang untuk menjaga kualitas keberagamaannya dilihat dari dimensinya yang paling dalam dan personal yang biasanya di luar kategori-kategori ajaran agama. 

Religiositas pada dasarnya bersifat mengatasi atau lebih dalam daripada agama yang tampak, formal, dan resmi karena ia tidak bekerja dalam pengertian-pengertian (otak), tetapi dalam pengalaman dan penghayatan yang mendahului analisi dan konseptualisasi. 

Religiositas sesungguhnya merupakan suatu sikap atau tindakan manusia yang dilakukan secara terus menerus dalam upaya mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan aspek eksistensialnya. (Mangunwijaya, 1982:11-12, 16). 

Religiositas lebih menunjuk ke suatu pengalaman, yaitu, pengalam religius atau nilai-nilai religius sehingga yang muncul adalah rasa rindu, rasa ingin bersatu, dan rasa ingin berada bersama dengan sesuatu yang abstrak (Najib, 1992:213).

Nilai-nilai Harmony in Diversity menjadikan instansi pendidikan sebagai pengenalan dalam hidup yang beraturan, baik dalam masyarakat, berbangsa, atau bernegara. 

Untuk itu, jalan kehidupan yang diberikan Tuhan dalam beragama, bisa kita jaga dengan sangat baik. Bersikap toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan harus dimiliki oleh setiap orang. 

Yuk, kita terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! Jadikan perbedaan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan dan ibadah sebagai manusia, makhluk sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun