Usaha perlawanan perempuan pribumi untuk mendapatkan tempat di wilayahnya sendiri telah mendapatkan respon dari kaum laki-laki di sekelilingnya dan sosial masyarakat.
Selain itu, mereka pun dapat menunjukkan pada masyarakat yang telah terhegemoni oleh aturan dan adat yang menyudutkan kaum perempuan dengan sikap dan pemikiran yang lebih modern.
Nyai Ontosoroh yang sejak awal novel tetralogi Buru Bumi Manusia telah menjadi sorotan utama bagi kaum feminis untuk dijadikan pelopor perempuan pribumi yang menjadi seorang nyai dapat mengubah image negatif menjadi positif.
Pram meneruskan perjuangan Nyai Ontosoroh untuk melawan sistem patriarki dan sistem kolonial sehingga dapat menyelamatkan perempuan lainnya dari penindasan pada novel ASB.
Daftar Pustaka
Dewi Cadraningrum Soekirno, Perempuan Indonesia 'bukan' Perempuan Jawa, (www.uscrib.com, diakses pada tanggal 3 Mei 2009).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H