Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: ADIOS - Sang Pemenang

24 Oktober 2021   21:48 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:21 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudahlah, kita akan selalu bersama."

Sampailah kita di rumah Vandi. Aku meminta izin sama orang tua Vandi untuk menginap di rumahnya. Merekapun meng-iya-kan karena aku sering datang ke rumahnya dan aku sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

"Jangan sungkan-sungkan. Anggap saja rumah sendiri." Ucap ibu Vandi dengan ramah.

"Terima kasih."

Menuju ruangan yang baru untuk sementara yaitu kamarnya Vandi. Aku sedikit lelah, maka aku pun meminta Vandi dan Zaky untuk memberikan waktu untuk aku beristirahat sebentar. Dan mereka mengerti apa yang aku lakukan dan inginkan.. Aku tertidur pulas agar melupakan sekejap persoalan yang terjadi hari ini.

Betapa cepatnya waktu berlalu. Aku dibangunkan Vandi untuk melakukan ibadah dan mengadu pada Tuhan karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Ternyata mereka berdua masih ada di kamar. Tetap dengan diskusinya dan membuka-buka buku pelajaran.

"Bagaimana? Sudah agak baikkan?" tanya Vandi ketika aku mulai membuka mata.

"Kalian masih berdiskusi?" Ucapku sambil mengucek-ngucek mata.

"Zaky sedang menyelesaikan ceritanya tentang Badar. Aku sedang mempelajari proposal yang kemarin aku buat."

"Kalian ini, tidak mengenal kata lelah. Aku bagga menjadi teman kalian."

"Kami juga bangga menjadi teman kamu, aku salut sama kamu bisa mengatasi masalah dengan pikiran dingin. Apalagi dengan keadaan seperti ini kamu masih bisa-bisanya berprestasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun