Hari ini, hari pertama Bagus masuk sekolah lagi. Setelah hampir satu minggu bergulat dengan sakit. Kami berlima menuju ke sekolah. Sambutan teman-teman terhadap Bagus sangat menggembirakan kecuali Dani dan geng-nya.Â
Dani yang memiliki sifat keras suka membuat onar di kelas. Pernah aku dikerjainya saat baru masuk kelas satu. Dalam tasku dimasukkan seekor tikus putih yang membuat aku kaget. Setelah diselidiki, ternyata yang menyimapan tikus itu adalah Dani dan teman-temannya.
"Gus, bagaimana keadaan kamu? Kamu sakit apa sih?" pertanyaan yang terlontar dari teman-teman kelas lima.
"Aku sudah sehat dong. Makanya aku masuk sekolah. Hanya sakit panas dong." Jawab Bagus.
"Paling-paling sakit bohong-bohongan agar tidak masuk sekolah." Ejek Dani sambil tertawa dengan puasnya.
"Makanya, kamu nengokin dong kalau ada teman yang sakit. Biar kamu tahu, dia sakit apa tidak." Ucap Rihad sedikit emosi.
"Sudah, jangan diladenin." Ucap Nihal.
"Selamat pagi, anak-anak!"
"Selamat pagi, Pak!" jawab anak-anak satu kelas.
Pak Herdi masuk ke kelasku. Sebagai wali kelas, Pak Herdi sangat memperhatikan kami. Menanyakan ada masalah apa tidak tentang pelajarannya. Atau memberikan pengarahan yang menambah pengetahuan untuk kami, apa yang harus kami lakukan untuk menjalani kehidupan.Â
Untuk hari ini pun seperti itu. Dengan sapaan yang sangat ramah membuat aku merasa sangat dekat. Tidak segan-segan untuk aku menceritakan apa yang terjadi setiap hari.