Bagi orang Indonesia pasti tidak asing dengan tanaman pagar hidup satu ini, yaitu Kleresede atau Gamal, Kleresede adalah nama sejenis perdu dari kerabat polong-polongan.Â
Tanaman ini biasanya dapat kita jumpai di kebun sekitar rumah atau di wilayah perkebunan seperti kopi dan dan teh. Sebagai tanaman pagar hidup, Gamal ini mempunyai banyak fungsi sebagai peneduh di pekarangan, pelindung tanaman coklat, kopi atau teh.Â
Selain itu, bunganya juga adalah sebagai sumber dari lebah untuk menghasilkan madu. Bunga dari tanaman ini juga memiliki nilai estetika tersendiri, sehingga tanaman ini cocok ditanam di pekarangan rumah.
Pernah suatu hari saya pergi kerumah teman di desa Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa tengah. Di sana kemudian diajaklah saya jalan-jalan menuju sebuah tempat yang banyak sekali ditumbuhi rumput alang-alang, dan di situ juga terdapat banyak sekali ditanami pohon-pohon Kleresede, dari situ saya jadi penasaran dan bertanya-tanya tentang tanaman yang satu ini.
Setelah saya cari tahu, ternyata tanaman Kleresede juga dapat berfungsi sebagai pembasi alang-alang, nah, tapi entah bagaimana cara tanaman ini bekerja untuk itu.
Pada kesempatan yang berbeda saya juga pernah menemui tanaman Kleresede di sebuah kebun merica, dengan kondisi batang tanaman banyak dirambati oleh pohon merica, dari situlah muncul lagi berbagai pertanyaan dan rasa penasaran, setelah cari tahu, ternyata Kleresede juga digunakan oleh pemilik kebun merica sebagai media perambat tanaman (merica) perkebunannya.
Selain berguna untuk perkebunan, Kleresede juga dapat dimanfaatkan batangnya karena memiliki batang yang cukup kuat dan keras, dengan memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Serta dengan kayu yang tahan rayap, dan memiliki kekerasan kayu antara 0,5- 0,8, kayu ini baik untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, dan lain-lain.
Hasil kegunaan dan manfaat pohon Kleresede ini bukan untuk itu saja, karena daunnya yang hijau muda juga banyak mengandung protein dan dapat dengan mudah dicerna oleh hewan peternakan khususnya untuk kambing dan domba.
Dari segi kesuburan tanah daun dan ranting hijaunya, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dan umumnya di pedesaan, kayu/batang Kleresede yang sudah kering sering digunakan sebagai kayu bakar untuk keperluan memasak. Sebab, karena sifat kayu Kleresede setelah dibakar tidak banyak menimbulkan asap, maka dari itu orang-orang di desa senang menanam Kleresede di pekarangan rumah.Â
Selain itu, tanaman Kleresede dapat juga dimanfaatkan/berfungsi sebagai obat herbal tradisional. Dalam jumlah kecil, ekstrak dari bagian tanaman ini dapat digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit kulit, sakit kepala dan luka-luka tertentu. Tetapi kita juga harus berhati-hati karena tanaman ini juga mengandung zat yang bersifat racun untuk manusia, yang terdapat pada bagian biji, daun dan batangnya.Â
Walaupun begitu, sisi positif dari ramuan-ramuan yang bersifat racun itu juga dapat kita manfaatkan membuat pestisida alami (pembasmi hama tumbuhan) untuk keperluan pertanian.