"Mang yang kalah harus nelaktir jajan , setuju gak ?" tanya izur
"Setuju semuanya berbarenagn serempak seperti paduan suara"
"Ok siapa takut", jawabku gak mau kalah
Jadi aturanya : bila cep izur tidak bisa menangkap neng holy selam 10 menit berarti cep izur kalah, namun bila neng holy ketangkap sebelum 10 menit berarti neng holy yang kalah
"Mang ujang sebagai wasit menjelaskan aturan mainnya"
"Satu dua tiga mulai, mang ujang menepukan kedua tanganya bertanda permainan dimulai"
Anak-anak memulai membuat lingkaran, sebagai kandang ayam sebagai benteng pertahanan agar musang tidak bisa menangkap ayam, akupun masuk kedalam lingkaran , sedangkan izur masih siap-siap di pegangin oleh mang ujang
Akupun baru sadar ternyata bukan mang ujang saja yang sedang menyaksikan kami, tetapi ada juga bi emeh, tapi maklumlah bi emeh menyaksikan karena bi emeh pasti yang dapat untung siapaun diantara kami kalah pasti akan meneraktir jajan di warung bi emeh karena di situ hanya ada warung bi emeh satu-satunya,
"ayo semangat neng holy teriak" bi emeh
"siap teriaku sambil mengacungkan jempol tanganku"
selain bi emeh juga ada beberapa ibu-ibu dan anak-anak yang lain mungkin yang baru datang langsung menonton, bahkan ada sisanti musuh bubuyutanku,