Mohon tunggu...
DENI HARYADI
DENI HARYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM : 55522120022 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi Perpajakan | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KUIS 13 : Diskursus Metode Analisis Wacana Kritis dan Analisis Wacana Deskursif pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak Berganda

24 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks globalisasi ekonomi, treaty shopping dan penghindaran pajak berganda merupakan isu penting yang mempengaruhi pendapatan pajak negara-negara di seluruh dunia. Analisis wacana kritis dan analisis wacana deskursif menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi untuk memahami dan menganalisis bagaimana isu-isu ini dibicarakan dan dipahami. Diskursus ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan kedua metode analisis wacana dalam studi treaty shopping dan penghindaran pajak berganda serta dampaknya terhadap kebijakan perpajakan internasional.

Treaty shopping melibatkan perusahaan yang memanfaatkan perjanjian pajak bilateral untuk mengurangi kewajiban pajak mereka dengan mendirikan entitas di yurisdiksi yang lebih menguntungkan. Penghindaran pajak berganda terjadi ketika entitas bisnis berupaya menghindari dikenakan pajak yang sama di dua yurisdiksi berbeda. Kedua praktik ini sering kali merugikan pendapatan pajak negara dan menimbulkan ketidakadilan dalam sistem perpajakan global.

Analisis Wacana Kritis 

Analisis Wacana Kritis / AWK (Critical Discourse Analysis - CDA): Berfokus pada bagaimana kekuasaan, dominasi, dan ketidakadilan diproduksi dan direproduksi dalam teks dan wacana. AWK mengkaji bagaimana wacana mencerminkan dan membentuk relasi kekuasaan dalam masyarakat.

AWK merupakan kajian linguistik yang tidak mengkaji wacana berdasarkan unsur kebahasaan, melainkan menghubungkannya dengan konteksnya. Landasan teori analisis wacana bergantung pada beberapa perkembangan sejarah dalam filsafat pengetahuan dan teori sosial. Oleh karena itu, sumber terpenting dalam analisis wacana kritis adalah faktor sejarah, sosial, dan ideologi. Tujuan utama analisis wacana kritis adalah mengungkap ambiguitas wacana. Para ahli telah mengusulkan beberapa pendekatan analisis wacana kritis.:

  •  Pertama, pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough menjelaskan bahwa aktivitas wacana sebagai praktik sosial menimbulkan hubungan dialektis antara praktik sosial dan proses pembentukan wacana, yaitu. wacana mempengaruhi tatanan sosial dan tatanan sosial mempengaruhi wacana.
  • Kedua, analisis wacana kritis Van Leeuwen menjelaskan bagaimana orang-orang dan aktor sosial tertentu muncul dalam wacana.Bagaimana kelompok dominan lebih memegang kendali dan kelompok berstatus rendah digambarkan sebagai orang jahat.
  • Ketiga, analisis wacana kritis Van Dijk, yaitu pendekatan kognitif sosial yang tidak hanya didasarkan pada analisis bahasa wacana saja, namun juga harus melihat bagaimana wacana itu diproduksi dan mengapa wacana tersebut bisa diperoleh. Pendekatan ini menjelaskan bahwa apa yang ditulis seseorang dalam suatu wacana menentukan ciri-ciri dan kerangka wacana tertulis.
  • Keempat, pendekatan analisis wacana kritis yang dikemukakan Wodak adalah pendekatan wacana sejarah, yang menjelaskan bahwa ketika melakukan analisis wacana, yang dipelajari adalah unsur-unsur sejarah wacana itu. Kelima, pendekatan analisis wacana kritis yang dilakukan Sara Mills merupakan perspektif stilistika feminis/feminis yang berfokus pada bagaimana perempuan tampil dalam wacana karena perempuan selama ini terpinggirkan dan berada dalam kondisi miskin, serta perempuan tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

Wacana yang secara kritis menemukan makna atau tujuan dari fenomena atau peristiwa dalam masyarakat, seperti permasalahan sosial dan politik, yang tidak dapat ditafsirkan melalui analisis wacana konvensional. Pada dasarnya, fokus wacana kritis adalah pada struktur diskursif yang menciptakan, memperkuat, melegitimasi, mengulangi atau menentang hubungan kekuasaan dan superioritas dalam masyarakat. Pada saat yang sama, misinya terhadap masyarakat adalah membongkar penyalahgunaan kekuasaan, dominasi, hegemoni, ideologi, kelas sosial, gender, ras, diskriminasi, kepentingan, reproduksi, institusi, struktur sosial atau tatanan sosial

Dimensi Analisis Wacana Kritis Fairclough (1995:198)
Dimensi Analisis Wacana Kritis Fairclough (1995:198)

Analisis Wacana Deskursif

Analisis Wacana Deskursif / AWD (Discursive Analysis): Menekankan bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial untuk membentuk realitas. Analisis ini mengeksplorasi tema, narasi, dan metafora yang digunakan untuk mendiskusikan isu-isu tertentu.

AWD merupakan analisis wacana mendalam yang menekankan pada pemahaman bagaimana konstruksi makna dan realitas sosial dibentuk dan dibahas melalui praktik kewacanaan, yakni melalui praktik diskursif. bagaimana teks dan ucapan membentuk dan mempengaruhi konteks sosial dan budaya. Analisis wacana wacana berasumsi bahwa realitas sosial tidak terlepas dari bahasa, namun dibentuk dan diubah melalui penggunaan bahasa. Analisis ini menyoroti pentingnya konteks interaksi sosial dan budaya dalam membentuk bagaimana wacana diproduksi, dipahami dan diterima oleh kelompok sosial yang berbeda. Pendekatan ini juga kerap mengkaji bagaimana identitas individu dan kelompok terbentuk melalui wacana dan bagaimana subjek memposisikan dirinya dalam struktur kekuasaan melalui praktik diskursif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun