Mohon tunggu...
DENI HARYADI
DENI HARYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM : 55522120022 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi Perpajakan | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 12: Aplikasi Python Programming Pada Audit Sektor Usaha Jasa Konstruksi

20 Juni 2024   16:48 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran audit sangat penting dalam menemukan permasalahan penyalahgunaan anggaran pada proyek konstruksi. Auditor yang melakukan audit harus mengembangkan metode audit yang tepat untuk masalah anggaran mereka. Hal pertama yang dapat dilakukan auditor untuk mengetahui apakah anggaran telah disalahgunakan adalah dengan memeriksa kontrak tender antara perusahaan konstruksi dan pemilik proyek. 

Pada umumnya kontrak pengadaan barang dan jasa sama pada setiap proyek negara, namun terkadang suatu proyek konstruksi mempunyai spesifikasi khusus atau cara khusus untuk melaksanakan proyek tersebut, poin-poin tertentu dijelaskan dalam kontrak pengadaan. 

Catatan ini mencakup, misalnya, syarat pembayaran yang digunakan atau metode pengakuan pendapatan. Hal ini harus diperhatikan oleh auditor, mengingat kemungkinan terjadinya kecurangan perusahaan adalah perusahaan mengakui pendapatan lebih cepat dari seharusnya tumbuh. Outputnya harus konsisten dengan kemajuan pelaksanaan proyek.

Untuk memastikannya, inspektur melihat proyek secara langsung (observasi) dan melihat kemajuan proyek serta pendapatan yang diselesaikan. Terkadang auditor menemukan adanya ketidaksesuaian, yang berarti bahwa pendapatan telah dicatat namun biaya terkait belum dicatat. 

Auditor harus memahami kontrak tender karena kontrak tender merupakan bukti audit yang penting dan juga merupakan tanda awal penyalahgunaan anggaran jika syarat kontrak tidak sesuai dengan peraturan. Pengungkapan pembayaran kepada pejabat pemerintah sulit dilakukan karena biaya tersebut biasanya dibayarkan secara tunai. 

Meskipun pembuktiannya sulit, auditor dapat menggunakan metode pelacakan kas atau memeriksa transfer uang yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi selama pelaksanaan proyek. Biasanya auditor dapat mengetahui dari transaksi tersebut dengan pihak mana saja perusahaan melakukan transaksi keuangan, walaupun kemungkinan ditemukannya penyalahgunaan anggaran gaji sangat kecil.

Penyalahgunaan anggaran, seperti praktik penggelembungan atau peningkatan nilai proyek, dapat dideteksi dengan melihat Rencana Anggaran Biaya dan Biaya (RAB) yang disiapkan perusahaan konstruksi saat mengikuti tender proyek. Auditor yang melakukan proses audit juga dapat meminta bantuan ahli di industri konstruksi untuk mengevaluasi rencana anggaran dan pengeluaran (RAB). 

Korupsi dapat dibuktikan ketika RAB tidak memperhatikan desain detail (DED) proyek konstruksi. Perkiraan nilai proyek dalam DED merupakan perkiraan sebenarnya berapa nilai proyek yang harus dilaporkan. Auditor dapat mengevaluasi kembali RAB yang dibuat oleh perusahaan konstruksi dan membandingkannya dengan nilai proyek. 

Penyalahgunaan anggaran terjadi apabila nilai proyek yang diumumkan dalam RAB pada saat mengikuti tender berbeda dengan nilai proyek sebenarnya. Dalam praktik manipulasi harga satuan barang atau bahan, keterbukaan informasi sulit dilakukan. Sebab, pada perusahaan konstruksi, praktik ini menguntungkan perusahaan secara finansial jika biaya operasional perusahaan digunakan untuk membayar pejabat pemerintah. 

Pada umumnya perusahaan konstruksi sudah mempunyai kerjasama dengan supplier dalam pelaksanaan proyek. Dalam hal ini, sangat mungkin tercipta "hubungan khusus" antara perusahaan konstruksi dan pemasok untuk menutupi praktik ini. Auditor dapat mengirimkan konfirmasi, seperti konfirmasi utang, kepada pemasok. Konfirmasi ini juga harus dipadukan dengan bukti lain seperti invoice transaksi.

Namun dalam praktiknya, pemasok masih memperhatikan bahwa harga satuan barang atau bahan yang digunakan perusahaan konstruksi dalam penyusunan RAB sama dengan harga satuan yang ditetapkan peraturan. Hal ini tentu saja menyulitkan auditor untuk mendeteksi adanya kecurangan penyalahgunaan anggaran, meskipun penyalahgunaan anggaran benar-benar terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun