Mohon tunggu...
Dendy Arya
Dendy Arya Mohon Tunggu... Novelis - Laki-laki

Anak senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tunas Langit

25 November 2020   17:54 Diperbarui: 25 November 2020   17:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini terasa sama, dia yang menjadi musuh kita (mahasiswa) datang menyambar seperti kilat yang membumi hangus kan segala opini..
Tugas...

bermacam-macam alasan muncul, agar tak terkena sambaran nya yang kian hari, makin parah.
tak sedikit korban yang telah berjatuhan karena tersambar, demi merakit sampan menuju nirwana cita...

pikiran terasa di kuras, dan di paksa untuk bekerja melampaui batas peraturan yang kuno..

raga dan jiwa, kini telah bertolak belakang..
seakan ingin menyerah, tetapi itu hanyalah kesalahan yang fatal...

Tunas langit... mungkin itu lah panggilan bagi kalian,  yang berjuang di era penuh kesalahan ini...

Memulai perjalanan berat di atas kertas... Bernapas dengan tugas....demi memasuki pintu keberhasilan yang masih jauh dari jasad...

Era yang berat ini mungkin akan terus berlanjut, sekarang semuanya tergantung dari kalian para pemimpi....

Ingin memasuki nirwana cita, atau segera terjatuh ke dalam lubang kegagalan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun