PSP selalu mendapatkan imbas dari para loyalis gamer penggila produk console dari Sony, yang tentu penasaran juga ingin memiliki PSP. Jadi ibaratnya penggemar PS1 dan PS2 di kala itu dapat dengan mudah perhatiannya tertuju pada PSP. Apalagi ditambah dengan banyaknya game-game eksklusif pada PSP yang selalu menarik para gamers untuk memilikinya.
Kekuatan PSP adalah dari segi grafis dan game yang lebih serius. Menginggat DS dari segi gameplay dan grafis kebanyakan game-game yang lebih tidak serius bahkan cenderung game-game untuk anak kecil.
Yup, jika diibaratkan DS adalah konsol genggam yang identik dengan anak kecil, karena memang game-gamenya yang selalu penuh warna dan jarang ada yang yang serius seperti yang dimiliki PSP.
Tetapi, memang PSP dan DS memiliki kelehamahan dan kelebihannya masing-masing dan tentu saja loyalis yang berbeda. Dahulu saya juga pernah mengalami dilema antara memiliki DS atau PSP, memang keduanya sama-sama konsol genggam yang memukau. Hingga pada akhirnya saya memutuskan membeli DS karena ingin game dengan game play yang lebih menarik.
Tetapi setelah memiliki DS saya pun akhirnya tertarik juga dengan PSP, sehingga saya pun mengumpulkan uang untuk memiliki PSP juga dan pada akhirnya saya memiliki keduanya. Meskipun pada akhirnya PSP saya jual karena ada alasan tertentu, tetapi DS masih tersimpan rapi dalam lemari dan berfungsi dengan baik hingga kini.
Baiklah, sesuai judul saya di atas PlayStation Vita, konsol handled andalan sony yang tidak sesukses PS, loh mengapa tidak sukses? Sebelum panjang lebar menjelaskan jawaban dari judul saya di atas, saya jelaskan siapa si vita sebenarnya, eh PlayStation Vita maksudnya.
PS Vita adalah adiknya si PSP yang telah lebih dahulu muncul, jika diibaratkan PS Vita adalah masuk dalam generasi ke-7 dalam dunia konsol. Di mana secara grafis, PS vita memang hampir setara dengan xbox 360 dan PS3.
Pasti para pembaca akan bertanya-tanya, kok baru sekarang ngomongin PS Vita, padahal kemunculannya Saja sudah sejak tahun 2011 silam.
Ada hal yang mendasari saya menulis artikel ini, beberapa waktu lalu saya berhasil membawa si Vita dalam genggaman saya. Meskipun bekas, tetapi ada suatu kebahagiaan bagi saya karena saya memang suka game dan tentu saja si Vita dapat menambah koleksi konsol saya.
Mungkin jika suatu saat ada rejeki saya juga ingin menggondol Nintendo Switch (ngarep.com). Baiklah kembali ke topik tadi, si Vita yang tidak sukses, rasanya tidak berlebihan jika saya sebut seperti itu, karena memang PS Vitatidaklah sesukses kakaknya dahulu, yaitu PSP.
Padahal secara grafis, PS Vita bisa dikatakan hampir menyamai PS3 loh, jujur saya kaget ketika pertama memainkannya dan sedikit tidak percaya. Kok bisa ada konsol genggam yang grafisnya hampir mirip banget sama PS3?