Figur militer dan politik, kedua itu seperti tak terpisahkan, karema memang dunia politik Indonesia seperti tak pernah ketinggalan diisi oleh figur militer yang ternyata masih memiliki tempat dalam hati masyarakat.
Saya teringat akan kata salah seorang pengamat Militer yang mengatakan, pangkat tertinggi di Militer itu adalah Kolonel. Karena setelah dirinya mencapai pangkat Brigade Jenderal keatas (Bintang 1), maka ia sudah menjadi salah satu tingkatan tertinggi dalam tubuh TNI.
Dan jabatan Brigjen keatas, tentu menurut saya berdasarkan keterangan salah satu pengamat Militer tersebut, maka ketika seorang tentara sudah berada dalam kepangkatan bintang, maka kemampuan politik dan strateginya sudah pasti mumpuni.
Maka tak heran, banyak para pensiunan jenderal masuk kedalam dunia politik, di Aceh saja yang pernah menjadi wilayah yang menyebabkan rakyat sipil dan militer sempat menjaga jarak. Pernah memiliki kandidat calon Gubernur dari kalangan militer yaitu Mayjen. Djali Yusuf yang pernah menjadi pangdam Iskandar Muda, yang berkedudukan di Aceh. Meskipun pada akhirnya Mayjen. Djali Yusuf kalah oleh Cagub Aceh lainnya.
Tetapi ada yang paling fenomenal hingga kini, sosok militer yang paling menarik perhatian adalah Prabowo Subianto. Sosok yang pernah membuat nama Kopassus berjaya dan diakui dunia tersebut, seakan menjadi sosok paling populer dan fenomenal hingga kini.
Bahkan Jenderal Wiranto yang merupakan seniornya di akademi militer dan atasannya dahulu, tak mampu menandingi kepopuleran Prabowo sebagai pensiunan Jenderal bintang 3 tersebut.
Berbagai prestasi yang diraihnya ketika menjadi seorang militer, tentu sedikit banyak menarik perhatian publik, dimana ketika menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Prabowo pernah membebaskan sandera di Mapenduma, Papua.
Ketika itu, Prabowo sebagai Danjen. Kopassus berhasil membebaskan sandera yang merupakan ilmuwan dari "Tim Ekspedisi Lorentz" yang meneliti dipedalaman papua.
Tentu saja secara langsung pembebasan sandera yang dilakukan Prabowo pada Mei 1996 silam tersebut membuat seluruh mata dunia tertuju pada TNI. Karena memang peneliti sebagian besar merupakan warga negara asing.
Padahal awalnya tentara asing telah menyebut langkah Prabowo adalah "Mission Imposible" alias sebuah langkah yang berkemungkinan berhasil tipis, tetapi memang didikan kopassus telah membentuk Prabowo menjadi orang yang pantang menyerah. Dengan pasukan terbaik yang berasal dari Kopassus yang bermodalkan kekuatan analisa, tanpa peralatan yang memadai seperti yang dimiliki oleh tentara AS dalam film-film Hollywood.
Prabowo dan pasukannya berhasil membebaskan ke-24 sandera dari tangan OPM, dan tentu saja Prabowo selalu mengedepankan sisi negosiasi dan kemanusiaan dalam operasi tersebut, karena melihat masalah dari dua sisi adalah cara terbaik membebaskan sandera.