Mungkin awalnya saya terkadang kurang tertarik dengan film-film horor asal Indonesia. Karena jalan cerita hingga unsur pendukung  film horor indonesia tidak jauh dari hal-hal berbau Pornography dan seksualitas. Akan tetapi entah mengapa saya sangat tertarik ingin menonton film Pengabdi Setan Remake. Karena berdasarkan komentar para netizendi dunia maya, film tersebut adalah film lokal dengan rasa internasional. Sehingga semakin besarlah rasa penasaran saya terhadap film besutan sutradara penuh kreativitas Joko Anwar tersebut.
Nama Joko Anwar terasa tidak asing bagi saya, karena sebelumnya ia juga pernah sukses dengan film Modus Anomali yang sudah tembus level internasional. Sehingga ketika mendengar nama Joko Anwar terlibat dalam pembuatan film tersebut, semakin membuat saya penasaran dengan film Horor Indonesia yang katanya sudah kelas level Internasional tersebut.
Sebenarnya film Pengabdi Setan bukanlah film baru, karena film yang dirilis pada tahun 1981 tersebut, merupakan salah satu film horor Indonesia yang sukses menembus dunia film internasional. Bahkan katanya film Pengabdi Setan seri awal tersebut disebut-sebut salah satu yang terseram di Asia. Mungkin ibaratnya, jika Thailand punya Shutter, Jepang punya The Ring atau Sadako, serta Amerika Serikat Punya The Conjuring. Dan tak ketinggalan Indonesia memiliki "Pengabdi Setan". Mungkin alasan inilah yang membuat Joko Anwar ingin membuat "Remake" Alias daur Ulang terhadap film Indonesia yang paling sukses dimasanya tersebut.
Setelah kemarin saya menyempatkan diri menonton film pembaruan dari Pengabdi Setan yang dirilis pada tahun 1981 tersebut, diawal film saya sudah disuguhkan dengan sulitnya kehidupan keluarga yang harus berjuang ditengah kesulitan ekonomi. Dimana sang Ibu yang masa lalunya adalah seorang penyanyi terkenal, tengah sakit-sakitan. Sudah selama 3 tahun sang ibu tergeletak ditempat tidur, karena penyakit aneh yang dideritanya.
Sepertinya diawal cerita terlihat berbeda dengan film pengabdi setan seri pertama. Karena dalam film seri pertama, keluarga yang menjadi jalan cerita adalah keluarga kaya dan berkecukupan. Tampaknya Joko Anwar memberikan bumbu sosial yang berbeda disini. Akan tetapi tetap pada jalan cerita film seri pertama. Joko anwar memberikan pembaruan dari seri pertama disini.
Baiklah kembali ke topik tadi, inti cerita dari film ini adalah sang ibu yang sakit-sakitan, dan penyakit yang dideritanya sangat aneh. Karena sang ibu yang sakit-sakitan, sampai-sampai sang anak tertua Rini yang diperankan oleh Tara Basko. Harus bolak-balik ke kota untuk menagih Royalti sang Ibu. Akan tetapi karena sang Ibu telah sakit selama 3 tahun, maka Royalti untuk sang ibu telah tersendat-sendat. Karena nama sang ibu tidak sebeken dulu karena telah jarang manggung.
Dari awal film memang kita sudah disuguhkan dengan unsur sosial sebuah keluarga, dimana mereka harus berjuang mencari uang untuk biaya hidup sehari-hari dan terutama obat buat sang ibu. Memang diawal belum terlalu tampak horornya, karena seperti film keluarga kebanyakan. Akan tetapi unsur horornya mulai terlihat ketika sang anak kedua Toni menyisir rambut ibunya yang tengah terbaring. Ketika mata sang Ibu melotot ke arah jendela disitulah unsur horor dimulai.
Saya melihat ada unsur film Conjuring dan Annabelle dalam film ini, mulai dari pengambilan gambar, hingga soundtrackyang mengingatkan saya pada film conjuring dan anabelle. Tentu sangat berbeda dengan film-film horor indonesia pada umumnya yang terlalu memaksakan unsur pornographyuntuk menarik penonton. Saya bisa menyimpulkan kualitas film ini setara Hollywood. Kenapa saya bisa sedemikian lantangnya mengatakan demikian? Karena sudut pengambilan Gambar, hingga teknik pencahayaan hingga Sountrack sangat mirip dengan film-film horor khas Hollywood. Joko Anwar sepertinya pintar memanfaatkan tekhnologi  perfileman masa kini. Dimana banyaknya film-film Hollywoodberkualitas yang dapat dijadikan referensi olehnya, sehingga bisa membuat film Pengabdi Setan versi Remake tersebut jauh lebih baik dari film versi orginalnya.
Sekilas Remake film Pengabdi Setan ini, mirip seperti Remake film Evil Dead. Dimana film Hollywood yang populer dimasa 80-an tersebut berhasil diremake dengan sempurna. Bahkan menjadi salah satu film horor Hollywood terseram yang pernah ada. Joko Anwar melakukan Remake terhadap film pengabdi setan, sama suksesnya seperti proses Remakeyang terjadi pada film Evil Dead. Dengan menggunakan lompatan tekhnologi perfileman pada saat ini, maka kualitas film pun bisa terdongkrak dan menjadi semakin sempurna.
Akan tetapi meskipun Joko Anwar melakukan pembaruan total dari pengabdi setan versi lama, Bahkan terkadang ada jalan cerita yang berbeda dari versi lama. Tetapi Joko Anwar tidak menghilangkan unsur religi dari versi lama. Mungkin bagi kalian penikmat film-film horor Barat, Jepang, maupun Thailand. Maaf bukannya saya bermaksud SARA, Pasti kalian tidak asing dengan pengusiran roh jahat berdasarkan ajaran agama Kristen maupun Buddha. Terutama ajaran kristen yang sudah mengakar dalam pengusiran roh jahat, dimana peran pendeta selalu ada dalam pengusiran roh jahat.
Tetapi dalam film ini Joko Anwar tetap seperti film versi lama, dimana unsur islam yaitu peran seorang ustad, turut berperan dalam mengusir roh jahat. Sedikit flashback pada versi yang lama, peran seorang ustad dan ajaran islam disisipkan pada film. Mungkin karena agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia adalah islam, maka Sutradara menyisipkan unsur islam didalamnya. Sehingga tentu saja Joko Anwar tidak menghilangkan identitas film versi awal, dimana unsur islami turut berperan dalam pengusiran roh jahat. Karena pada film Pengabdi Setan versi awal, sepertinya sang sutradara ingin menonjolkan unsur agama mayoritas masyarakat Indonesia. Sehingga ada identitas ajaran mayoritas masyarakat Indonesia. Dimana amerika yang terkenal dengan pendetanya, sedangkan Indonesia memiliki Indentitas religi dengan peran seorang ustad.