Interaksi antar orang tua dan anak sangat mempengaruhi perilaku anak kedepannya. Ada 3 pola asuh orang tua terhadap anak yang banyak terjadi di dunia ini.
Â
1. Pola asuh Otoriter (pola yang menghukum dan mengancam anak dengan keras)
Pola asuh ini sebaiknya di hindari oleh para orang tua, karena pola ini biasanya membuat anak cepat bosan dan jika menemukan kebebasan dalam hidupnya, maka sangat sulit untuk anak mengontrol. Pola ini cenderung menghukum anak dari pada mencari solusi bersama anak-anak. Jika ada orang tua yang sudah terlanjur menerapkan pola ini, maka segera lah mengubah pola asuhnya.
2. Pola asuh Permisif (pola yang membebaskan anak dan tidak pernah mengarahkan)
Pola asuh ini biasanya terjadi kepada orang tua yang selalu sibuk kerja sehingga jarang bertemu dengan anaknya. Kepada para orang tua lebih di perhatikan lagi. Jika memang jarang bertemu dengan anak, lebih baik di masukkan kedalam pesantren. Anak yang biasanya di asuh dengan pola ini menjadi pribadi pembangkang dan cenderung pasrah terhadap keadaan tertekan.Â
3. Pola asuh Demokratis (pola asuh yang cenderung mengarahkan anak dengan cara diskusi untuk mencari solusi bersama)
Pola asuh ini yang seharusnya di terap kan oleh orang  tua. Pola ini bisa dikatakan pola terbaik, karena jika anak mendapat prestasi maka di beri reward. Dan jika mendapat masalah, orang tua harus mendiskusikan kepada anak. Anak harus disuruh menceritakan masalahnya dan orang tua memberikan solusi terbaik yang di sepakati bersama. Anak yang diasuh dengan pola asuh ini biasanya menjadi pribadi yang disiplin dan tenang jika menghadapi masalah. Maka dari itu, interaksi orang tua dan anak sangat di perlukan untuk karakter anak kedepannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H