Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gibran Benar-Benar Mengecewakan! Sambutan Pakai Para-para, Dulu Sekolahnya di Mana? Wapres Tidak Berprotokol?

9 Januari 2025   12:18 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/imgres?q=Gibran%20Benar-Benar%20Mengecewakan!%20Sambutan%20Pakai%20Para-para%2C%20Dulu%20Sekolahnya%20di%20Mana%3F%20Wapres%20T

Tanggapan dari Bung Rocky Gerung

Dalam video yang diunggah pada 16 Desember 2024, Rocky Gerung mengkritik penggunaan kata "para-para" oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pidatonya di Konferensi Besar Fatayat NU. Rocky menilai bahwa penggunaan istilah tersebut menunjukkan ketidaksiapan Gibran untuk memegang posisi kepemimpinan tingkat tinggi, sangat berbeda jauh dengan wakil-wakil presiden kita sebelumnya, yang memiliki gudang prestasi yang sangat banyak untuk Indonesia. 

Rocky juga menyindir Gibran dengan mengatakan, "Dulu sekolahnya di mana?" Sindiran ini mengindikasikan bahwa Gibran seharusnya lebih memahami etika berpidato dalam acara resmi, dengan standar intelektual Gibran yang harus dipertanyakan.  

Selain itu, Rocky menyoroti bahwa gerak-gerik Gibran yang sering tampil di depan kamera menunjukkan ketagihan akan perhatian publik. Ia menyatakan bahwa Gibran seharusnya lebih fokus pada tugasnya sebagai Wakil Presiden daripada mencari sorotan media, karena jarang terlihat kamera, dan sekalinya disorot malah melakukan hal yang konyol. 

Secara keseluruhan, Rocky Gerung mengkritik Gibran karena dianggap kurang memahami tata krama berpidato dalam acara resmi dan terlalu sering mencari perhatian publik. Ia berharap Gibran dapat lebih fokus pada tugasnya dan meningkatkan kualitas kepemimpinannya.

Kritik Terhadap Gibran dan Pengamatan Pendidikan

Beberapa pihak juga mengkritik latar belakang pendidikan Gibran, yang meskipun memiliki pengalaman internasional, dianggap kurang memperhatikan etika berpidato dalam acara resmi. 

"Dulu sekolahnya di mana? Harusnya Gibran belajar lebih banyak soal tata krama pidato dan komunikasi publik," ungkap seorang pengamat pendidikan. "Tidak seharusnya seorang pemimpin menggunakan bahasa yang terlalu santai dalam pidato penting."

Sebagai Wakil Presiden, Gibran diharapkan dapat membawa citra profesionalisme yang sesuai dengan statusnya. Oleh karena itu, setiap ucapannya harus mencerminkan kebijakan dan etika yang diharapkan dari seorang pemimpin negara.

Harapan untuk Pembinaan Gibran

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Gibran perlu lebih memperhatikan cara berkomunikasi di depan publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun