Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Negara Maju? "Langkah Menuju Masa Depan: Bagaimana Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju"

25 Juli 2024   10:36 Diperbarui: 25 Juli 2024   14:13 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Dr. Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, "Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kualitas pendidikan, dan inovasi teknologi. Selain itu, perlu ada peningkatan dalam tata kelola pemerintahan dan efisiensi birokrasi."

Sementara itu, Prof. Emil Salim, ekonom dan mantan Menteri Lingkungan Hidup, menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan. "Indonesia harus memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengorbankan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah kunci untuk menjadi negara maju yang sejahtera dan sehat," ujarnya.

Tantangan dan Upaya yang Telah Dilakukan Indonesia Menuju Negara Maju

Tantangan

  • Ketimpangan Pendapatan: Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin di Indonesia masih cukup tinggi. Gini ratio, yang mengukur ketimpangan pendapatan, masih berada di sekitar 0,38 pada tahun 2022, menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan.
  • Ketimpangan Antarwilayah: Pembangunan yang tidak merata antara Jawa dan luar Jawa menciptakan ketimpangan antarwilayah. Jawa masih menjadi pusat ekonomi dan infrastruktur, sedangkan daerah lain, terutama di timur Indonesia, masih tertinggal.
  • Kualitas Pendidikan: Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada tahun 2018, skor rata-rata PISA (Programme for International Student Assessment) untuk Indonesia masih di bawah rata-rata OECD.
  • Pengangguran Terdidik: Meskipun jumlah lulusan pendidikan tinggi meningkat, banyak dari mereka yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka, menunjukkan adanya kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.
  • Keterbatasan Infrastruktur: Meskipun ada peningkatan, infrastruktur di banyak daerah masih kurang memadai. Masalah seperti jalan rusak, kemacetan lalu lintas, dan keterbatasan akses ke air bersih masih menjadi masalah.
  • Transportasi Publik: Sistem transportasi publik di kota-kota besar masih perlu perbaikan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
  • Birokrasi yang Rumit: Prosedur administratif yang rumit dan birokrasi yang berbelit-belit sering kali menghambat investasi dan inovasi.
  • Korupsi: Korupsi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Indeks Persepsi Korupsi 2022 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tingkat korupsi yang cukup tinggi.
  • Deforestasi: Indonesia menghadapi masalah deforestasi yang signifikan, yang mengancam keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.
  • Polusi dan Kualitas Udara: Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, sering kali mengalami polusi udara yang tinggi, yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat.

Upaya yang Telah Dilakukan

  • Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai proyek infrastruktur besar, termasuk pembangunan jalan tol trans-Sumatra, perluasan pelabuhan, dan pembangunan MRT dan LRT di Jakarta. Proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur juga diharapkan dapat mendorong pembangunan yang lebih merata.
  • Reformasi Pendidikan: Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum baru, peningkatan kompetensi guru, dan peningkatan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil. Program beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar juga membantu meningkatkan partisipasi pendidikan.
  • Reformasi Birokrasi: Pemerintah telah menerapkan berbagai inisiatif untuk menyederhanakan prosedur birokrasi dan meningkatkan transparansi, seperti e-government dan sistem perizinan online.
  • Penanggulangan Korupsi: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berperan aktif dalam memerangi korupsi. Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan program Whistleblower System untuk memfasilitasi pelaporan tindakan korupsi.
  • Pembangunan Berkelanjutan: Untuk mengatasi deforestasi dan degradasi lingkungan, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, serta meningkatkan energi terbarukan. Indonesia juga ikut serta dalam berbagai kesepakatan internasional tentang perubahan iklim, termasuk Perjanjian Paris.
  • Penguatan Jaminan Sosial: Program seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan telah diperluas untuk mencakup lebih banyak masyarakat, memberikan akses lebih baik terhadap layanan kesehatan dan jaminan sosial.
  • Inovasi dan Teknologi: Pemerintah terus mendorong inovasi teknologi melalui berbagai program, termasuk pengembangan start-up dan digitalisasi ekonomi. Indonesia juga mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk menarik investasi asing dan domestik dalam bidang teknologi dan industri.

Mencapai status negara maju bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan komitmen dari semua sektor, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan memperkuat ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi, serta memastikan keberlanjutan lingkungan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan tersebut dalam beberapa dekade mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun