Mohon tunggu...
Dendi Pratama
Dendi Pratama Mohon Tunggu... -

Dendi Andi Pratama, seorang pemuda dari pulau Borneo yang memiliki jiwa humoris. Oleh karena itu, tertawa orang lain adalah suatu hal yang bahagia buat ku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Lebih Dekat tentang Humanisme

27 Mei 2017   14:32 Diperbarui: 27 Mei 2017   15:07 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Humanisme, sebagian dari kita pasti belum mengetahui apa itu humanisme. Berasal dari Bahasa latin "humanis” yang artinya manusia dan “isme” yang artinya paham atau aliran. Sejarah Humanisme sendiri terbagi menjadi tiga periode yaitu, Zaman antik, pra-renaisance, dan tahap humanisme modern.Menurut pandangan ini manusia bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri dengan kekuatan sendiri mampu Mengembangkan diri dengan memenuhi kepatuhan sendiri mampu mengembangkan diri dan memenuhi kepenuhan eksistensinya menjadi paripura.

 humanisme adalah gerakan dengan tujuan untuk mempromosikan harkat dan martabat manusia. Sebagai pemikiran etis yang menjunjung tinggi manusia. Humanisme menekankan harkat, peran, tanggugjawab menurut manusia. Menurut humanisme manusia mempuyai kedudukan yang istimewa dan berkemampuan lebih dari mahluk lainya karena mempunyai rohani.Pandangan humanisme membuat manusia sadar kembali tentang harkat dan martabat manusia sebagai mahluk rohani. Etika rohani mendasari manusia untuk bertangungjawab dalam kehidupan di dunia. Teori humanistme ini bisa diberlakukan pada siswa/pelajar. Pembelajaran berdasarkan teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada meteri-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena social. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani dan tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadi dirinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.

Namun toeri ini juga mempunyai sisi negatif keika humanisme menjadi suatu paham yang ekslusif.Mengapa demikian ? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya manusia dianggap sebagai makhluk yang istimewa karena memiliki kesadaran lebih, tetapi Karena anggapan inilah justru manusia mengangagp dirinya lebih hebat dari makhluk lainnya. Kelebihan yang berupa akal dimanfaatkan untuk bertindak semaunya. Contohnya mengambil sumber daya alam secaara berlebihan tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan (batu bara, emas, dll). Contoh lain di lingkungan sekolah yaitu adanya tentang ras, dimana ras yang kaya tidak mau berteman dengan ras yang kuarang mampu/ miskin, tentunya ini sangat tidak baik untuk lingkungan social karena mereka yang ras nya dianggap rendah pasti akan selalu di bullysetiap harinya. Satu contoh lagi yaitu Adolf Hitler. Dia adalah seorang pemimpin jerman yang sangat membenci kaum yahudi dan telah banyak membunuh  kaum yahudi, bahan dia pernah berkata bahwa dunia akan lebih baik apabila dunia tanpa yahudi, dimana dia membeda-bedakan ras, dan membunuh ras yang dia tidak sukai secara keji tanpa ada alasannya.

Humanisme dapat menjadi bermanfaat atau tidak tegantung kita sebagai penilai, yang pastinya kita harus mengambil sisi positif dari teori humanisme tersebut agar kita bisa menjadi seorang yang baik pula. Semoga info ini dapat menambah wawasan dari pembaca ya. Terima kasih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun