Kita hidup di lingkungan sosial sebagai manusia yang memiliki akal dan beriman. Kenyataannya di dalam kehidupan ini kita sering melihat perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai akhlak. Masih banyak perilaku amoral yang terjadi di masyarakat, bahkan ada yang dilakukan oleh keluarga terdekat.
Disinilah pentingnya keteladanan dalam hal yang baik, untuk mewujudkan pribadi yang baik. Keteladanan diperlukan sebagai tuntunan untuk mengarahkan diri pada kebaikan. Keteladanan adalah hal baik yang dapat dicontoh, seperti meneladani kisah para Nabi dan sahabat.
Kisah Nabi dan Sahabat
Nabi Muhammad selalu mengingatkan para sahabat dan pengikutnya untuk selalu bersyukur dan menolong sesama. Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang memiliki akhlak baik. Tapi selain Nabi Muhammad Saw, sosok Abu Bakar juga dikenal memiliki akhlak yang baik dan istimewa. Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat Nabi yang memiliki perilaku dan hati yang sangat baik. Sahabat Nabi dimaksudkan sebagai orang yang mengenal Nabi Muhammad  dan turut berjuang bersamanya. Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat Nabi yang sangat bersemangat di jalan Allah. Abu Bakar memiliki loyalitas dan semangat dalam beramal. Abu Bakar merupakan sahabat Nabi yang digambarkan sebagai sosok jujur, rendah hati dan memiliki kesopanan. Bukan hanya itu saja, beliau memiliki watak yang baik dan berhati mulia. Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah salah satu sahabat Nabi yang patut diteladani karena keistimewaan pribadinya.
Sifat Jujur
Abu Bakar adalah manusia yang memiliki kejujuran.Hal itu tercermin ketika dia menjadi pedagang. Dia berdagang tanpa pernah sekalipun menipu, kejujurannya bahkan dikenal oleh banyak orang. Karena kejujurannya, Abu Bakar mendapat julukan Ash-Shiddiq.
Sudah seharusnya kita meneladani sifat jujur Abu Bakar, bukan hanya jujur terhadap perkataan, tetapi juga perbuatan. Mengatakan iya jika memang iya, dan mengatakan tidak jika memnag tidak. Jangan berkata iya tetapi tindakan kita justru sebaliknya. Kejujuran mencerminkan iman seseorang. Kejujuran bisa menyelamatkan kita dari kemungkaran.
Peduli Terhadap Orang Lain
Dikisahkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah membebaskan budak-budak dari penyiksaan. Dia melakukan pembebasan karena cinta di hatinya. Dia melakukannya dengan penuh kesadaran dan sebagai bentuk empatinya terhadap orang lain. Dari apa yang dilakukan Abu Bakar tercermin niat dan sikap yang mulia. Jika kita bisa meneladani kebaikan dan kedermawanan Abu Bakar, maka kita bisa membiasakan diri dengan bersedekah, saling berbagi dan membantu orang lain yang membutuhkan.
Tidak Sombong