Setiap tahun kita pasti merasakan perbedaan suasana saat bulan Ramadan. Seiring bertambahnya usia, maka berbeda pula cara menjalaninya. Bagi sebagian orang, menjalani puasa sewaktu masih kecil adalah masa yang paling dirindukan. Banyak momen-momen lucu yang hanya dialami saat kita masih kecil. Ketika rasa rindu memuncak, sejenak ingin bernostalgia dengan suasana Ramadan di masa kecil.
Imbalan Jika Puasa Penuh
Waktu kecil, kita pasti pernah bahkan sering dilatih berpuasa. Baik itu oleh orang tua, om, tante atau kakek dan nenek. Meskipun tidak benar-benar paham dengan puasa, kita menurut saja dengan perintah orang tua.Â
Tapi namanya anak kecil, tidak semuanya menurut begitu saja. Ada yang mau melakukan puasa penuh jika ada imbalannya.Â
Siapa yang tidak mau diberi hadiah, mayoritas anak-anak menyukainya. Biasanya orang tua tidak keberatan memberikan imbalan, sembari mengenalkan puasa kepada anaknya secara perlahan. Hadiahnya pun beragam, ada uang, mainan atau makanan kecil.
Besar dan tumbuh di tengah keberagaman dimana keluarga tidak semuanya muslim, ada yang beragama Kristen, Katholik, juga Hindu. Justru memberikan kesan yang paling dalam  dalam diri saya. Ada kebersamaan di tengah perbedaan. Ketika ada keponakan yang berhasil menjalankan puasa secara penuh, keluarga dekat non muslim yang paling semangat memberikan hadiah.
Membatalkan Puasa Diam-diam
Namanya anak-anak pasti memiliki keaktifan melebihi orang dewasa. Menghabiskan waktu di sekolah, bermain bersama saudara ataupun teman. Rasanya tidak ada kata capek dalam kamus anak-anak. Belum lagi jika terkena teriknya matahari, tubuh rasanya lemas dan rasa haus mendominasi.Â