Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kenapa Wanita Harus "Melek" Finansial?

28 Juli 2019   09:57 Diperbarui: 28 Juli 2019   10:00 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita itu harus melek finansial, agar tidak dibilang labil keuangan. Selama ini, yang sering saya dengar adalah wanita identik dengan boros dan suka berbelanja. Bahkan wanita rentan terkena dampak keuangan yang tidak stabil. 

Dengan Melek Finansial berarti kita para wanita tahu perbedaan antara pengeluaran yang baik dan tidak baik. Dengan demikian wanita akan menjadi lebih mandiri secara finansial. Dengan kata lain wanita yang melek finansial dapat lebih memahami manajemen keuangan rumah tangga ataupun individu.

Bagi wanita pada umumnya baik yang sudah berkeluarga ataupun masih single, membuat batasan pengeluaran atau pengelolaan keuangan menjadi sebuah keharusan. Jika keuangan tidak biasa diatur maka pengeluaran akan menjadi tidak terkendali. Disinilah letak sumber masalah sehingga terjadi ketidakstabilan dalam keuangan.

Bagi wanita yang masih single, memang tidak terasa memiliki beban layaknya wanita yang telah berkeluarga. Hidup wanita single masih terasa bebas dan hanya berpikir untuk diri sendiri. 

Kerapkali wanita single memiliki rencana keuangan pribadi seperti berlibur, membeli kendaraan pribadi atau menjalankan hobi. Bahkan menggunakan pendapatan dari bekerja untuk memanjakan diri, bersenang-senang hingga lupa bahwa masih ada hari esok yang harus dipikirkan.

Berbeda dengan wanita pekerja yang sudah berkeluarga seperti saya. Setelah memutuskan untuk berkeluarga, rencana keuangan pribadi tidak bisa dijalankan lagi. Sebab harus mulai memiliki rencana keuangan bersama pasangan. 

Meskipun memiliki suami yang bekerja, saya tidak pernah merasa memiliki double income, karena itu dapat membuat saya menjadi tidak terkendali dan tidak membatasi pengeluaran. Meskipun suami bekerja, saya tetap melakukan pembagian tugas pembayaran. 

Misal pembayaran listrik dan kebutuhan sehari-hari diambil dari penghasilan saya, sedangkan pembayaran air dan cicilan rumah dari penghasilan suami. Dengan adanya pembagian tugas seperti itu maka ada batasan pengeluaran keuangan antara saya dan suami yang bekerja. Sehingga pengeluaran menjadi terkendali.

Bagi wanita rumah tangga dimana hanya suami saja yang berkerja, menurut saya tetap harus memiliki batasan pengeluaran. Jika tidak ada batasan maka penghasilan suami tidak akan pernah dirasa cukup. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menutupi biaya hidup suami rela berhutang.

Berhutang jika mampu membayar tidak akan menjadi masalah, namun jika hanya menambah beban maka ekonomi rumah tangga akan menjadi tidak stabil. Oleh karena itu, wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga pun tetap wajib memiliki pengetahuan tentang cara mengelola keuangan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun