Mohon tunggu...
Denar Saepul Pirmansyah
Denar Saepul Pirmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Bumi memiliki banyak orang hebat kamu salah satunya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gastrodiplomasi Indonesia dan Pancasila: Melalui Kuliner Nusantara dengan Kehadiran NUSA di San Francisco Bay Area

20 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:19 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini disusun sebagai bagian untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila. Dengan itu saya mengucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Yatti Rosmiati M. Pd selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah membimbing dan memberikan dukungan yang besar terkait pengerjaan tugas artikel ini. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman semua yang telah berkenan dan meluangkan waktunya untuk membaca artikel yang saya tulis ini. Semoga bermanfaat!

Pendahuluan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai ini mencakup Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyaran yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam era globalisasi saat ini, penting sekali bagi Indonesia khususnya masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian identitas nasional ke khalayak global. Banyak strategi dan upaya yang dapat dilakukan mulai dari diplomasi budaya melalui festival budaya internasional, pertukaran pelajar hingga pada pameran kesenian oleh para seniman Indonesia. Kerjasama internasional melalui program kemanusiaan, pembangunan serta misi perdamaian dunia. Melalui media komunikasi seperti film, dokumenter, media sosial yang semakin populer sampai saat ini sehingga dapat menjadi peluang yang cukup besar dalam mengenalkan nilai-nilai luhur Pancasila hingga ke ruang lingkup yang lebih besar atau tingkat global.

Kehadiran Restoran dengan Kuliner Nusantara di San Francisco Sebuah Bentuk Gastrodiplomasi

Baru-baru ini pada laman berita Kementrian Luar Negeri sebuah restoran baru yang memperkenalkan berbagai masakan dan jajanan khas Nusantara bernama NUSA telah resmi dibuka di Emeryville, San Francisco, Amerika Serikat pada 15 Mei 2024 yang dihadiri oleh Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, dan Walikota Emeryville yaitu Courtney Welch. NUSA adalah usaha rintisan Jennifer Huang, yang memulai bisnis kulinernya pada 2013 dengan nama "1000 Layer Bakey" sebuah layanan katering untuk perusahaan teknologi di Silicon Valley. Bisnis ini berevolusi menjadi NUSA pada tahun 2020 yang kini pada 2024 menjual beragam kue dan jajan pasar khas Indonesia di San Francisco. Acara pembukaan NUSA diramaikan dengan berbagai hidangan seperti lemper, aneka sate, soto ayam, ayam suwir, karedok, tahu dan tempe bacem, serta berbagai jus buah dan kue-kue tradisional Indonesia seperti lapis legit, kue lapis dan nastar. Kehadiran NUSA di San Francisco Bay Area menambah daftar restoran Indonesia yang berkontribusi dalam mempromosikan cita rasa kuliner Indonesia di Amerika Serikat. 

Kuliner Indonesia di San Francisco diakses dari https://backpanel.kemlu.go.id/PublishingImages/Nusa%206.jpeg
Kuliner Indonesia di San Francisco diakses dari https://backpanel.kemlu.go.id/PublishingImages/Nusa%206.jpeg

Konsul Penerangan Sosial Budaya Mahmudin Nur Al-Gozaly menekankan pentingnya gastrodiplomasi dalam meningkatkan citra positif dan diplomasi ekonomi Indonesia. Apa sih Gastrodiplomasi itu? Gastrodiplomasi adalah bentuk diplomasi yang dilakukan negara melalui makanan atau tata boga dengan memanfaatkan elemen-elemen makanan didalamnya salah satunya ciri khas dari daerah atau budaya tertentu, sehingga pemahaman lintas budaya dapat terbentuk. Gastrodiplomasi berperan penting dalam konteks hubungan Internasional dalam meningkatkan brand awareness suatu negara melalui kuliner. Selain itu, Gastrodiplomasi juga merupakan salah satu bentuk soft diplomacy yang mengandalkan daya tarik budaya yang terdapat dalam makanan suatu negara. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Konsul Penerangan Sosial Budaya Mahmudin Nur Al-Gozaly yang memaparkan bahwa makanan merupakan bagian dari Identitas bangsa yang dapat menarik minat global terhadap budaya dan wisata Indonesia. Dengan semakin banyaknya UMKM kuliner Indonesia yang berkembang di luar negeri, diharapkan upaya promosi budaya melalui makanan akan semakin kuat dan membawa dampak positif bagi diplomasi Indonesia.

Hubungan Kuliner Nusantara dengan Nilai-nilai Pancasila

Lalu apa hubungannya dengan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila? Kuliner Nusantara merujuk pada kekayaan hidangan dan tradisi makan yang beragam di seluruh penjuru di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing dalam hal cita rasa, bahan baku, dan cara penyajiannya. Menurut Wikipedia, Kuliner berasal dari kata "kulini" yang berarti memasak dan "ner" yang berarti orang. Jadi, kuliner dapat diartikan sebagai orang yang memasak atau yang berkaitan dengan kegiatan memasak. Sedangkan, Nusantara berasal dari kata "nusa" yang berarti pulau dan "antara" yang berarti di antara sehingga memiliki makna kepulauan di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia. Oleh karena itu, Kuliner Nusantara dapat diartikan sebagai hidangan dan tradisi makan yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia. 

Kuliner Nusantara merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dikenalkan ke khalayak ramai. Kekayaan ini tidak hanya terletak pada keragaman dan jenis hidangannya, tetapi juga pada nilai budaya dan tradisi yang terkandung didalamnya mulai dari kekayaan rempah-rempah, teknik memasak yang unik dan tradisional, hingga penyajiannya yang unik dan menarik. Selain itu, Kuliner Nusantara mencerminkan keberagaman budaya dan persatuan dalam keberagaman di setiap daerahnya yang memiliki makanan khas yang berbeda, dengan menunjukkan kuliner Indonesia ke kancah Internasional berarti membanggakan berbagai elemen budaya di Indonesia yang dapat bersatu padu dengan baik, harmoni dengan mencerminkan nilai persatuan pada Pancasila. Langkah upaya pelestarian Kuliner Nusantara tersebut perlu di lakukan secara berkelanjutan agar kekayaan budaya ini tidak punah seperti salah satunya melalui pembukaan restoran kuliner khas Indonesia yang dibuka di luar negeri. Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan Kuliner Nusantara akan terus lestari dan menjadi kebanggan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun