Mohon tunggu...
Denanda EkafitriSulistyani
Denanda EkafitriSulistyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka dengan konten-konten yang terdapat keseniannya dan kebudayaannya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Pelatihan Batik Shibori, Mahasiswa UNNES Giat 9 dengan Ibu-ibu PKK Desa Jungkare

6 Agustus 2024   12:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   11:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber dokumen pribadi

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program GIAT 9 berkolaborasi dengan PKK Desa Jungkare, Kabupaten Klaten, menyelenggarakan pelatihan batik Shibori. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2024 di Balai Desa Jungkare sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan keterampilan ekonomi kreatif di desa tersebut.

Pelatihan diikuti oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat yang antusias belajar teknik batik Shibori. Batik Shibori adalah salah satu teknik pewarnaan kain tradisional yang berasal dari Jepang, yang menggunakan metode lipat, ikat, dan celup untuk menciptakan pola-pola unik dan menarik pada kain. Teknik ini tidak hanya mudah dipelajari, tetapi juga menawarkan potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk ekonomi kreatif yang bernilai tinggi.

Penanggung jawab program kerja, Fitriah, mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat, sehingga mereka dapat menciptakan produk-produk batik yang memiliki nilai jual tinggi. "Kami berharap melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK Desa Jungkare dapat mengembangkan usaha batik Shibori dan meningkatkan perekonomian keluarga," ujar Fitriah.

Pelatihan dimulai dengan pengenalan dasar mengenai sejarah dan filosofi batik Shibori, diikuti dengan demonstrasi teknik lipat, ikat, dan celup oleh instruktur yang berpengalaman. Para peserta kemudian diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung teknik-teknik tersebut dengan bimbingan dari mahasiswa UNNES. Tidak hanya teori, peserta juga diajarkan cara memilih bahan dan pewarna yang tepat untuk menghasilkan batik Shibori yang berkualitas.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Ananti, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada mahasiswa UNNES. "Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk belajar batik Shibori. Kami jadi memiliki keterampilan baru yang bisa dikembangkan menjadi usaha rumahan. Semoga ilmu yang kami dapatkan bisa bermanfaat dan membantu perekonomian keluarga," ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan batik Shibori ini, diharapkan masyarakat Desa Jungkare dapat lebih berdaya dan mampu menciptakan peluang usaha baru yang inovatif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun