Mohon tunggu...
Denada Gabriella
Denada Gabriella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Punya ketertarikan terhadap isu sosial dan analisa perilaku individu yang mempengaruhi terbentuknya isu global.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktivisme Kontemporer atau Manipulasi Massa? Perspektif Kristis terhadap Pengaruh Greta Effect

26 Agustus 2023   21:49 Diperbarui: 26 Agustus 2023   22:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Greta Effect" mengacu pada pengaruh besar yang dihasilkan oleh Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan muda asal Swedia, dalam membangkitkan kesadaran global tentang perubahan iklim. Greta Thunberg, dengan semangat dan tekadnya yang luar biasa, telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. 

Ia mampu membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk berbicara dan bertindak dalam isu global, dalam hal ini isu  lingkungan. Memanfaatkan platform media sosialnya, ia menggaet kawan seusia bahkan yang lebih muda dari usia saat ia memulai gebrakan pertamanya, untuk menyebarkan kesadaran akan isu lingkungan serta ikut dalam upaya mendorong pemimpin dunia menyadari tanggung jawab mereka. Lewat aksinya ini Greta juga membuktikan bagaimana peran satu orang bisa membangkitkan kekuatan publik yang sangat besar, hingga bisa menggaet berbagai kaum muda dari penjuru dunia.

Meskipun Greta Thunberg berhasil menarik perhatian dunia pada isu perubahan iklim, "Greta Effect" memiliki kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada satu tokoh, mengabaikan kontribusi banyak aktivis lainnya yang juga bekerja keras untuk menyuarakan isu lingkungan. Ini bisa menyebabkan kurangnya keberagaman dan pluralitas bahkan peran aktivis lainnya dalam gerakan tersebut.

Seringkali, Greta Thunberg mengandalkan retorika emosional daripada argumen ilmiah yang kuat dalam menyampaikan pemikirannya. Meskipun retorika ini mungkin efektif dalam membangkitkan perasaan, penting untuk menjaga keseimbangan dengan informasi yang akurat dan berbasis bukti untuk membangun argumen yang kuat. Mengandalkan retorika ini sepenuhnya lumayan membangkitkan pertanyaan akan validitas argumen yang dikemukakan oleh Greta.

Pesan yang sangat sederhana yang diusung oleh "Greta Effect" dapat mereduksi kompleksitas isu perubahan iklim. Perlu diingat isu ini melibatkan berbagai aspek ilmiah, sosial, ekonomi, dan politik. Menghadirkan solusi yang terlalu sederhana bisa mengabaikan kerumitan sebenarnya dari tantangan yang dihadapi.

Di sisi lain, meskipun Greta Thunberg berhasil menyoroti masalah, gerakan yang dihasilkan cenderung kurang menawarkan solusi konkret untuk mengatasi perubahan iklim. Fokus yang terlalu kuat pada masalah tanpa memberikan panduan nyata tentang bagaimana mengatasinya dapat membuat masyarakat merasa putus asa atau tidak tahu langkah selanjutnya.

Tak hanya itu saja, melihat bagaimana dampak gerakan akibat "Greta Effect" ini sayangnya kelihatannya agak "pointless". Gerakan macam ini setelah bertahun-tahun telah membuktikan ketidak efektifannya. Akibat dorongan Greta dan kaum muda lainnya dengan menekan para kaum environmentalis (pemimpin dunia) guna mengambil langkah, ujung dari aksi seperti ini hanya mendapat respon berupa perjanjian-perjanjian tertulis antar pemimpin dunia yang telah dibuktikan bertahun-tahun. 

Lalu bagaimana dampak perjanjian-perjanjian ini? Apa ada perubahan signifikan akibat perjanjian-perjanjian tersebut? Perjanjian yang dicetak pada kertas yang berasal dari pohon yang berusaha mereka lindungi. Hasil dari perjanjian-perjanjian ini pun juga hanya bisa menekan atau memperlambat kerusakan pada lingkungan. Yang berakhir dengan keadaan dimana kertas-kertas perjanjian ini dikemudian hari akan terlupakan dan hanya dijadikan hiasan karena terlupakan, akibat dari ketidakmampuan untuk menekan kerusakan lingkungan itu sendiri.

Mengaitkan gerakan lingkungan dengan satu tokoh dapat menciptakan risiko personalisasi berlebihan. Jika dukungan dan perhatian terlalu bergantung pada satu individu, gerakan ini mungkin kehilangan momentum jika tokoh tersebut tidak lagi aktif atau populer. Rasanya penting untuk membangkitkan gerakan baru jika ingin benar-benar melindungi bumi tempat tinggal kita ini. Menemukan langkah baru yang lebih efektif guna menghentikan perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun