Mohon tunggu...
Deden Firdaus
Deden Firdaus Mohon Tunggu... Buruh - pecinta kearifan

Sang Rajawali..Pengarung Kesunyian..Pecinta Kehampaan...!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelami Samudera Diri

17 Maret 2018   09:16 Diperbarui: 17 Maret 2018   09:23 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa engkau tidak melihat dirimu sendiri?,Tuhan semesta alam telah menuliskan banyak hikmah yang baik dan berbagai realitas hasil karya pena kelembutan abadi diatas lembaran struktur ini.

 Diatasnya dia telah mengukirkan berbagai jenis keindahan seni dan berbagai macam kemuliaan. Dia membuat kepala yang bulat; tenda akal dan tempat pertemuan pengetahuan -menjadi biara biara pancaindera . Jika seseorang memandang lembah struktur ini, manusia yang terdiri atas berbagai susunan ini mempunyai nilai maka itu lantaran akal dan pengetahuan yang dimilikinya. Nilai manusia terletak pada akal dan makna pentingnya dalam pengetahuan, kesempurnaan dalam akal dan keindahannya dalam pengetahuan.

Allah menciptakan dahi manusia seperti sepotong perak.Dia merentang kedua busur alis matanya dengan kesturi murni.Dia tuangkan dua titik cahaya matanya kedalam dua piala kegelapan.Dia menumbuhkan ratusan ribu mawar merah di kebun kedua pipinya .Dia menyembunyikan dua pertiga laksana untaian mutiara di kulit tiram mulutnya.Dia tutup mulutnya dengan akik berkilauan dari pangkal kedua bibirnya hingga ujung tenggorokannya.

Dia ciptakan dua puluh sembilan lorong jalan, dengan menjadikannya tempat artikulasi dua puluh sembilan huruf.Dari kalbunya dia angkat seorang raja,dari dadanya tempat parade kerajaan, dari aspirasinya gunung tinggi menjulang, dari pemikirannya utusan yang tangkas, dia ciptakan dua tangan untuk memegang dan dua kaki untuk berlari dan berjalan.Semua yang disebut diatas tak lain hanyalah jubah penciptaan dan keindahan wilayah lahiriah.

Diluar dan dibalik ini adalah wilayah kesempurnaan dan keindahan wilayah batiniah.untuk sesaat renungkan lah kelembutan kelembutan dan kebaikan Tuhan serta jejak jejak perhatian dan kepedulian ilahi yang telah mengatur segenggam tanah.Lihatlah berbagai macam kehormatan dan keutamaan khusus dari kedekatan yang ditempatkan-Nya dalam diri manusia.sebab dia menciptakan seluruh kosmos tapi dia tidak menatap sesuatu makhluk pun dengan sorot mata cinta, dia tidak mengirim seorang utusan pun kepada sesuatu yang ada

Dia tidak mengirim pesan apapun kepada mahkluk . Ketika tiba giliran anak anak Adam Dia angkat mereka dengan kelembutan serta mengusap dan membelai mereka dengan anugerah dan tambang cahaya,

Dia jadikan rahasia batin terdalam mereka sebagai tempat pandangan-Nya sendiri.Dia mengirim utusan utusan kepada mereka. Dia urus para malaikat untuk menjaga dan melindungi mereka, Dia sulut api cinta dalam kalbu mereka dan dia buat mereka terus menerus rindu serta terdorong untuk meraih berbagai hasrat dan keinginan. Tujuan seluruh kata dan kiasan ini adalah menunjukkan bahwa manusia hanyalah segenggam tanah.Kemuliaan dan kehormatan apapun yang diterima manusia berasal dari kelembutan dan perhatian Tuhan maha Suci dan Maha Kudus. 

Manakala Dia memberi Dia memberi karena kemurahan-Nya sendiri semata mata,bukan karena engkau layak menerimanya, Dia memberi karena kedermawanan-Nya bukan karena engkau sujud kepada-Nya, Dia memberi melalui anugerah dan rlalhmlat-Nya bukan karena amal amal kebaikan yang engkau kerjakan , Dia memberi karena Dia adalah Tuhan bukan karena engkau tuan tanah...(semoga bermanfaat)....

(Dikutip dari Narasi Rasyidin Maybudi seorang Mistikus Persia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun