Manado, Sulawesi Utara -- Pada Rabu, 17 Juli 2024, Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Utara sukses menggelar Dialog Publik bertajuk "Tata Kelola Energi Sulawesi Utara Menuju Net Zero Emission 2060". Acara yang bertempat di Coffee Shop Green Energy ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Dialog publik ini menghadirkan narasumber berkompeten yang memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan energi berkelanjutan dan strategi untuk mencapai Net Zero Emission. Berikut adalah ringkasan kajian ilmiah yang disampaikan oleh para narasumber:
- Dr. Ir. Adinda F. Nelwan, MT, Akademisi dan Dosen JTE-Fatek UNSRAT, memaparkan tentang inovasi teknologi dalam pengelolaan energi terbarukan. Dr. Adinda menjelaskan pentingnya penerapan teknologi terbaru, seperti sistem penyimpanan energi, untuk meningkatkan efisiensi dan stabilitas suplai energi. "Inovasi teknologi merupakan kunci untuk memaksimalkan potensi energi terbarukan di Sulawesi Utara," ujarnya.
- Erwin Damanik, Ketua Umum Pemuda Energi Indonesia, membahas peran strategis pemuda dalam transformasi energi. Erwin menekankan bahwa generasi muda harus menjadi penggerak utama dalam upaya transisi energi, melalui partisipasi aktif dalam proyek-proyek energi terbarukan dan kampanye kesadaran lingkungan. "Pemuda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan nyata dalam pengelolaan energi kita," katanya.
- Twi Rahmat Mulya As, Pengurus Ikatan Alumni Jurusan Teknik Elektro UNSRAT, menjelaskan kontribusi alumni dalam mendukung NZE 2060. Andi menyoroti pentingnya jaringan alumni untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada energi terbarukan. "Kolaborasi antar alumni dapat mempercepat pencapaian target emisi nol bersih," ujarnya.
- Noufryadi Sururama, Jurnalis Lingkungan Sulawesi Utara, mengupas pentingnya peran media dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap isu energi dan lingkungan. Noufryadi menggarisbawahi bahwa media memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan informasi yang akurat dan mendidik masyarakat tentang pentingnya transisi ke energi bersih. "Kesadaran publik adalah fondasi untuk perubahan yang berkelanjutan," tegasnya.
- Jonathan Sompie, Ketua BEM UNSRAT, menyampaikan perspektif mahasiswa dalam mendukung agenda NZE 2060. Jonathan menekankan bahwa mahasiswa harus aktif terlibat dalam penelitian dan proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, serta mendorong kampus untuk menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. "Mahasiswa adalah agen perubahan yang dapat membantu mewujudkan visi Sulawesi Utara yang berkelanjutan," katanya.
Ketua Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Utara, Josua Sondakh, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengelolaan energi yang efektif dan berkelanjutan. "Kami sangat senang dengan antusiasme dan partisipasi aktif dari semua peserta. Ini menunjukkan bahwa banyak pihak yang peduli dan siap berkontribusi untuk mewujudkan Net Zero Emission di Sulawesi Utara pada tahun 2060," ujar Sondakh.
Selama diskusi, berbagai ide dan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan energi di Sulawesi Utara diusulkan. Para narasumber juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan ini.
Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga memotivasi para peserta untuk terlibat lebih aktif dalam upaya keberlanjutan energi. Dengan adanya dialog publik ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Utara dapat lebih siap dan terarah dalam mencapai Net Zero Emission 2060.
Salam Energi!
Untuk Informasi Lebih Lanjut, Hubungi:
Josua Sondakh
Ketua Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Utara
Tel: 085825218247
Email: dem.sulut@gmail.com
Tentang Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Utara:
Dewan Energi Mahasiswa Sulawesi Utara adalah organisasi mahasiswa yang bergerak dalam bidang energi, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mahasiswa serta masyarakat umum dalam isu-isu energi dan lingkungan. Melalui berbagai kegiatan edukatif dan kolaboratif, organisasi ini berupaya mewujudkan pengelolaan energi yang berkelanjutan di Sulawesi Utara.