Mohon tunggu...
Demos Minimus
Demos Minimus Mohon Tunggu... -

Hanya rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jika Prabowo Presiden RI, Harga BBM Tidak Akan Naik?

20 November 2014   10:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 3384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416424201420443522

Dua hari terakhir ini, masalah kenaikan harga BBM menjadi topik pembicaraan hangat di mana-mana. Mulai dari warung kopi sampai media sosial, dari obrolan santai sampai debat serius di stasiun TV lokal. Pro dan kontra tentu saja bermunculan. Yang pro mengatakan bahwa memang sudah seharusnya uang subsidi BBM dialihkan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Yang kontra mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan makin menyengsarakan rakyat kecil berpenghasilan rendah, karena kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga pokok.

Pendapat pro dan kontra tersebut tentu saja masih dipengaruhi oleh suasana Pilpres, di mana masyarakat masih terbelah menjadi fanatikus Jokowi dan fanatikus Prabowo. Bagi fanatikus Prabowo, sekarang seakan menjadi momen yang sangat tepat untuk mengatakan dan mencibir bahwa pilihan fanatikus Jokowi untuk mendukung Jokowi itu salah. Mereka hendak mengatakan bahwa jika Prabowo yang menjadi presiden RI sekarang, harga BBM tidak akan naik.

Para fanatikus Prabowo mungkin lupa, atau mungkin juga tidak tahu, bahwa program Capres Prabowo di bidang energi salah satunya adalah pengurangan subsidi Energi. Hal ini dikatakan oleh Prabowo saat diskusi dengan Kadin. Pengurangan subsidi energi itu artinya sama saja dengan menaikkan harga BBM, cuma beda penyampaian.

[caption id="attachment_336637" align="aligncenter" width="394" caption="Berita di salah satu media nasional setelah diskusi Capres dengan Kadin (republik.co.id)"][/caption]

Dalam forum tersebut Prabowo  mengatakan bahwa dalam dua tahun akan melakukan pengurangan sebanyak dua per tiga dari subsidi saat ini. Jika nilai subsidi saat ini adalah Rp 6.000,00 per liter, maka dalam dua tahun harga BBM akan naik sebanyak RP 4.000,00 per liter. Itu artinya dua tahun ke depan harga Bensin akan menjadi Rp 10.500,00 per liter dan harga solar Rp 9.500,00 per liter. Prabowo juga mengklaim akan memprioritaskan penyaluran subsidi energi agar lebih tepat dan menyentuh rakyat miskin.

Jika ditelaah rencana kebijakan pemerintahan Prabowo jika menjadi presiden, apa bedanya dengan yang dilakukan pemerintah Jokowi saat ini?

Bagi saya, yang bukan fanatikus Jokowi dan bukan pula fanatikus Prabowo, kenaikan harga BBM atau pengurangan subsidi BBM itu tidak menjadi masalah. Asalkan uangnya memang benar-benar dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Dan yang paling utama adalah penggunaan uang tersebut harus benar-benar diawasi, agar tidak dikorupsi oleh perampok berdasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun