Mohon tunggu...
demoedem
demoedem Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingat Bogor......Ingat Macet

28 Oktober 2014   18:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setujukah kota bogor dibilang kota macet ???

Secara pribadi saya sangat amat setuju sekali kalau Kota Bogor dinilai sebagai salah satu kota macet di Indonesia oleh Kementerian Perhubungan. Kalau ada yang mengelak, coba buktikan kalau kota bogor bukan kota macet.

Kita mulai dari arah jakarta-bogor, masuk jalan raya kedunghalang pomad kita sudah pasti disuguhi macet, terus maju sedikit ke depan brimob disana ada pabrik biang macet (pabrik busana), maju lagi beberapa meter kemudian ketemu kopem…. macet lagi, beberapa kemudian lagi kita akan ketemu pertigaan talang…oooo tentunya kita dikasi menu macet lagi, parahnya sampai jalan baru tuh macetnya, lanjut warung jambu ketemu juga macet, maju terus ………………………….macet !!!!! apalagi klw kita ke arah parung………..yaaa tolong rasakan sendiri tuh gimana rasanya ….belum lagi wilayah2 lainnya…..pokonya wilaiayah bogor sudah luar biasa macetnya.

Sebenarnya penggunaan kendaraan pribadi tidak bisa disalahkan sebagai penyebab utama kemacetan di bogor. Kalau kita perhatikan, apasih yang saat ini jadi permasalahan di jalanan kota bogor ????jawaban utamanya adalah angkot!!! dan tidak tegasnya petugas lalu lintas.

Sebagai contoh angkot biang macet, coba anda rasakan lewat stasiun bogor…..luar biasa…jalan yang sebenarnya luas macet hanya gara-gara angkot. kita lihat lagi di persimpangan BTM…angkot lagi biang kemacetan ….kita lihat ke tugu kujang….angkot lagi biang kemacetannya ….kita lihat ke air mancur….angkot lagi…..

Coba kota perhatikan gaya angkot kalau berhenti :

1.-Tidak mau menepi dengan benar, sehingga mobil dibelakang tidak bisa melewatinya

2. - Ngetem lebih dari satu angkot maka masing-masing angkot terus semakin ketengah berhentinya

3.Kalau berhenti, belok dulu baru lampu sein

4.Paling suka berhenti di persimpangan

5.Lampu hijaupun mereka berani ngetem

Apakah petugas tidak lihat ??? kalau petugas bilang sopir angkot kucing2an dengan petusas alias takut kalau hanya ada petugas, masa sih aparat tidak tahu….kan aparat pemerintah mengunakan jalanan juga, dan pasti merasakan macet juga…dan yang pasti tau juga kalau biangnya macet adalah angkot.

Kita pasti semua tau… angkot adalah biang kemacetan tapi anehnya kenapa trayek angkot malah bertambah ????……..

PR besar pagi pemerintahan kota bogor dalam menata angkutan umumnya…….!!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun