Mohon tunggu...
Indah Pertiwi
Indah Pertiwi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerja Nyata Jokowi dari Berbagai Indikator Ekonomi

26 November 2018   17:26 Diperbarui: 26 November 2018   17:30 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perekonomian Indonesia dalam empat tahun belakangan terlihat stabil dan menunjukkan peningkatan positif pada sejumlah indikator. Ini tak terlepas dari kinerja positif pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Selama 3 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi selalu meningkat tiap tahunnya. Dari 4,9 persen pada 2015 menjadi 5,27 persen pada Semester II 2018, sehingga menurunkan Triple Disease (pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan) yang diikuti dengan tingkat inflasi yang rendah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu termasuk kategori tinggi di tataran dunia, dimana China memiliki pertumbuhan ekonomi 6,70%, India 5,30%, dan berada di atas Malaysia 4,50%, Singapura 3,90% dan Australia 3,40%.

Secara berturut-turut, meningkatnya pertumbuhan ekonomi itu diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,81 persen pada Februari 2018 menjadi 5,13 persen pada Februari 2018.

Angka kemiskinan juga menurun hingga mencapai single digit yaitu 9,82 persen atau menurun dari 11,22 persen pada 2015. Angka ini merupakan titik terendah dalam sejarah Indonesia sejak reformasi.

Kemudian, menurut data BPS tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2018 berada di angka 5,13 persen dan terendah sejak beberapa tahun terakhir. Lapangan kerja yang tercipta sejak 2014 hingga awal 2018 sesuai target pemerintahan Jokowi-JK yaitu mencapai 8,9 juta.

Pemerintahan Presiden Jokowi juga berhasil menekan tingkat ketimpangan pendapatan hingga menjadi 0,389 persen di 2018 dari 0,408 persen di 2015. Inflasi juga dijaga rendah untuk menjaga daya beli masyarakat. Inflasi menurun dari 3,35 persen di 2015 menjadi 2,88 persen di September 2018.

Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, bahkan mendapat pujian dari lembaga internasional. Hal itu memperlihatkan bahwa kebijakan fiskal dan reformasi struktural terus bekerja untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkualitas yang terlihat dari penurunan angka kemiskinan, inflasi dan rasio gini yang rendah.

Capaian penting lainnya, pemerintahan Presiden Jokowi-JK berhasil membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sejumlah infrastruktur digenjot di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Keberhasilan tersebut terbukti dari penurunan jumlah desa tertinggal dengan bertambahnya desa berkembang sebanyak 9.548, peningkatan jumlah desa mandiri sebanyak 881, persentase jumlah penduduk miskin menurun menjadi 9,8 persen dan persentase kontribusi PDRB KTI terhadap PDB Nasional sebesar 20,20 persen.

Meski telah bekerja dengan sangat baik, ke depan pemerintah harus lebih baik lagi dalam menjaga perekonomian Indonesia. Fokus pemerintah di bidang ekonomi dalam sisa waktu yang ada yaitu mencapai pertumbuhan yang lebih berkualitas, menjaga tingkat inflasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun