Meski berlatar negeri maritim, telah lama Indonesia memunggungi laut. Hal itu pernah diungkapkan oleh Jokowi saat dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia.
Oleh karenanya, pemerintahannya ingin mengembalikan kejayaan peradaban maritim Indonesia. Salah satunya melalui tol laut yang menjadi salah satu program unggulannya.
Tampaknya cita-cita di atas sedikit demi sedikit mulai terwujud. Tol laut telah dioperasikan untuk melayani transportasi laut ke wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal. Setidaknya terdapat 18 rute tol laut yang beroperasi pada tahun 2018 ini.
Kehadiran Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik dengan kapal laut ke pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia, terutama di Indonesia Timur.
Tujuan dari adanya tol laut adalah untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka akan tercipta kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.
Kehadiran Tol Laut juga telah berhasil menurunkan harga bahan pokok di beberapa wilayah timur Indonesia. Seperti yang terjadi di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Di wilayah tersebut harga komoditas pokok telah turun hingga 10-20 persen berkat tol laut.
Dengan demikian, adanya tol laut ini juga dapat menjadi upaya untuk pemerataan pertumbuhan ke Indonesia Timur. Sekaligus, upaya menggerakan perekonomian di wilayah-wilayah perairah.
Hal di atas merupakan realisasi dari paradigma Indonesia-sentris, yang lebih menekankan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jawa saja sebagaimana yang telah berlangsung selama ini.
Keberadaan tol laut ini juga menjadi indikator dari adanya pembangunan infrastruktur yang meningkatkan konektivitas di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Demi Indonesia yang lebih adil dan makmur, kita akan dukung program tol laut ini. Bila program tersebut terus berlanjut dan berkembang dengan baik, maka tak menutup kemungkinan akan membawa kejayaan maritim Indonesia sebagaimana di masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H