Tak hanya itu, pendapatan sopir angkot juga turun drastis karena harus kehilangan penumpang. Terakhir mereka demonstrasi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta untuk memprotes kebijakan tersebut.
Telah banyak kerugian dari kebijakan yang sungguh tak bijak dari Gubernur DKI Jakarta. Kini, sebaiknya Anies-Sandi segera memikirkan ulang caranya menata kota.
Dari apa yang dilakukan oleh Anies-Sandi itu tampak bila dirinya sebenarnya hanya berpihak kepada pihak-pihak tertentu saja. Klaimnya bahwa ia memperjuangkan keberpihakkan pada kelas menengah ke bawah hanyalah isapan jempol belaka.
Begitulah kisah dari Gubernur yang menang dengan cara kurang cerdas dan memanfaatkan isu SARA. Dan, memerintah hanya dengan tata kata, bukan tata kota. Sungguh malangnya kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H