Saudara kita orang pedalaman memang sangat prihatin, tetapi kali ini sahabat, saya ingin memberikan sedikit keluhan saudara kita yang ada diwilayah pedalaman khususnya pedalaman Papua di Jayawijaya distrik Wamena dalam bidang pangan.
Saudara kita yang ada disana mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani dan jauh dari laut, selain itu mereka juga mengandalkan bahan pangan yang ada didalam hutan, seperti Ubi yang dalam bahasa lokal di Jayawija adalah Hipere, Hipere merupakan makanan pokok bagi warga setempat untuk bertahan hidup.
Saat ini negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang berkembang, tetapi masih banyak masyarakatnya yang berada di setiap pelosok pedalaman belum merasakan apa itu kesejahteraan umpamanya seperti di Wilayah Jayawijaya sana. Dan itu merupakan PR dari presiden kita yang masih ditangani saat ini.
Namun mereka tidak pernah mengeluh akan hidup mereka dengan hipere/Ubi saja tapi mereka selalu bersyukur tentang hal itu, karena hipere merupakan anugerah tuhan yang diberikan kepada kita umat manusia untuk dapat bertahan hidup.
Dan mereka juga berharap kepada pemerintahan Bapak Presiden Kita Jokowi Widodo agar perhatikanlah mereka warga kecil yang tidak mampu dengan segala keadaan seperti bunga mawar yang tidak tahan akan suhu panasnya gurun sahara.
Untuk hal itu saya sebagai warga papua sangat berterima kasih kepada bapak Dandim 1702/JWY yang telah berinisiatif untuk membina saudara-saudara kita yang ada disana untuk belajar bercocok tanam tentang Hipere/Ubi. Semoga apa yang telah bapak ajarkan kepada mereka dapat memberikan manfaat yang besar kepada saudara sebagai pendapatan maupun bahan pangan mereka. DT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H